INDONESIAONLINE – Flora dan fauna di Indonesia yang sangat beragam selalu menarik  dibahas dan diperkenalkan kepada publik. Salah satunya seperti hewan yang tinggal di Sumatera ini.

Hewan ini adalah babi batang (Arctonyx Hoevenii). Meski namanya babi batang, hewan yang satu ini bukanlah babi. Bahkan hewan ini sama sekali tidak memiliki kerabat dengan babi.

Dilansir dari akun Tiktok @goodnewsfromindonesia, babi batang sekilas memang terlihat seperti babi. Namun kalau lihat rambutnya, mereka lebih mirip binturong. Alih-alih dengan babi, hewan ini justru berkerabat dekat dengan sero dan cerpelai.

Babi batang sekilas mirip dengan musang biul, tetapi dengan ukuran tubuh yang relatif lebih besar. Panjang tubuh hewan ini dapat mencapai 650-1.040 mm. Sedangkan ekor berkisar 120-170 mm.

Mereka punya warna bulu abu-abu tua hingga cokelat. Warna ekornya putih hingga kuning muda. Ada dua garis gelap di wajahnya dan tenggorokan warna putih.

Baca Juga  Jurusan Kuliah Teraneh di Dunia, Mempelajari The Beatles hingga Jadi Paranormal

Moncong hewan yang satu ini memang mirip sekali dengan babi. Moncong ini digunakan untuk makan dan menggali tanah untuk berburu mangsa. Ia juga memiliki cakar panjang dan melengkung layaknya beruang. Cakar itu sangat berguna dalam menggali sarang dan mencari mangsa.

Babi batang adalah hewan omnivora. Mereka bisa makan hewan-hewan kecil seperti cacing larva hingga mamalia. Mereka juga terkadang makan tumbuhan macam ubi dan akar.

Populasi babi batang tersebar di Asia Tenggara, mulai dari China Timur hingga Thailand. Mereka juga bisa ditemukan di India. Kalau di Indonesia, babi batang hidup damai di Pulau Sumatera. Bisa ditemukan di hutan di ketinggian 800 mdpl hingga puncak gunung tertinggi.

Babi batang bisa ditemukan di padang rumput, perbukitan, pegunungan, hutan hujan tropis, dan hutan semi-hijau. Babi batang adalah spesies soliter motil, yang berarti mereka bisa pergi sendiri alias tidak berkelompok.

Baca Juga  Awan Pileus, Fenomena Langit Berwarna Indah tapi Jadi Pertanda Cuaca Buruk

Soal reproduksi, babi batang hanya sedikit yang diketahui. Musim kawin biasanya terjadi pada April hingga September, dengan masa kehamilan 5 hingga 9,5 bulan. Sekali melahirkan, mereka bisa menghasilkan 2 hingga 4 anak. Babi batang jantan akan mencapai kematangan seksual sampai dia umur lebih dari 1 tahun.

Betina akan mengasuh anaknya hingga mereka dewasa. Anak-anak babi batang bakal disapih sampai berusia 4 bulan.

Tidak ada informasi yang diketahui soal umur babi batang di alam liar. Namun kalau di penangkaran, mereka bisa hidup hingga umur rata-rata 14 tahun.

Babi batang terdaftar sebagai hewan yang paling tidak diperhatikan sejak 1996. Namun, populasi mereka menurun dan saat ini terdaftar sebagai hewan terancam punah.

Di Thailand dan India, babi batang berada di bawah status perlindungan yang ketat secara hukum. Mereka terancam karena penggunaan anjing pemburu di seluruh Indochina. (mut/hel)