INDONESIAONLINE – Aksi Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah bagi-bagi uang ke masyarakat di Pamekasan, Madura, Jawa Timur menimbulkan pro dan kontra. Tak terkecuali dari calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo yang mendesak Bawaslu Pamekasan untuk segera memeriksa Gus Miftah.

Ganjar menyampaikan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui adanya sanksi terkait bagi-bagi uang yang dilakukan Gus Miftah.

“Mudah-mudahan Bawaslu segera bertindak. Sampai hari ini kita masih melihat, kok belum ada sanksinya ya?” ucapnya di Blora, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).

Ganjar juga mengaku tidak mengerti dengan semua yang terjadi. Namun ia menilai, hal itu dapat memicu orang lain untuk turut ikut melakukan pelanggaran.

“Saya nggak ngerti lagi, kalau seperti itu, maka itu memancing semua orang untuk melakukan pelanggaran,” ujarnya.

Baca Juga  Ahmad Basarah: Jika Ganjar Presiden, Menkesnya Hasto Wardoyo

Lebih lanjut Ganjar lantas mempertanyakan soal pemilu yang jujur dan adil (jurdil). Ia mengaku terus mengingatkan dirinya sendiri maupun para relawannya untuk taat pada aturan.

“Di mana letak jurdilnya? Di mana letak demokratisasi yang jujur? Saya kira pemimpin butuh komitmen. Saya juga mengingatkan diri saya sendiri termasuk juga relawan agar kita, yuk kita taat yuk. Kita boleh kritik, tapi juga harus taat aturan. Mudah-mudahan Bawaslu segera periksa itu,” imbuhnya.

Terpisah, Bawaslu RI telah menyampaikan bahwa aksi Gus Miftah membagi-bagikan uang yang disinyalir sebagai politik uang untuk pemenangan paslon presiden dan wakil presiden nomor urut dua sedang ditelusuri.

“Sedang dilakukan penelusuran oleh Bawaslu Pamekasan,” ucap anggota Bawaslu RI Puadi, beberapa waktu lalu.

Gus Miftah Bicara

Terkait peristiwa yang ramai tersebut, akhirnya Gus Miftah angkat suara. Ia membantah dirinya melakukan money politics dalam video viral yang beredar di media sosial. Dia menyebut, saat itu dirinya sedang bersilaturahmi dengan salah satu pengusaha kaya di Pamekasan.

Baca Juga  Momen Prabowo Sentil Mahfud MD Terkait Pelanggaran HAM

“Haji Her pengusaha kaya Pamekasan tiap hari bagi sedekah di pasar, di sawah, pesantren, dan lain-lain. Kemarin saya silaturrahmi ke beliau,” kata Gus Miftah.

Dia mengatakan, saat itu Haji Her sedang membagikan sedekah. Gus Miftah mengaku diminta membantu membagikan sedekah tersebut. “Beliau pas mau sedekah saya diminta ikut membagikan sedekahnya,” ujarnya.

Gus Miftah juga menegaskan kegiatan bagi-bagi uang itu tidak berkaitan dengan politik dan hanya sekadar membagikan sedekah orang lain.

“Bukan, beliau (Haji Her) tiap hari sedekah,” pungkasnya (ina/dnv).