Banjir Libya, 5.100 Korban Tewas, 10.000 Lebih Masih Hilang

INDONESIAONLINE – Korban banjir Libya mencapai lebih dari 5.100 orang. Banjir akibat Badai Daniel yang melanda Mediterania, pada Minggu (10/9/2023) malam masih menjadi sorotan dunia.

Hingga Kamis (14/9/2023) pagi, kata kunci “korban banjir bandang libya” menjadi trending di mesin pencarian Google.

Melansir laporan AP News, tim pencari (SAR, jika di Indonesia) terus melakukan upaya pencarian atas hilangnya sekitar 10.000 orang di kota pesisir Libya. Di mana terdapat dua bendungan runtuh hingga menyebabkan banjir bandang yang menewaskan sedikitnya 5.100 orang.

Kota Derna di Mediterania kesulitan mendapatkan bantuan setelah banjir pada Minggu (10/9/2023) malam yang menghancurkan akses jalan. Pekerja bantuan yang berhasil mencapai kota tersebut menggambarkan kehancuran di kawasan tersebut. Ribuan orang masih hilang dan puluhan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.

“Mayat ada di mana-mana, di dalam rumah, di jalanan, di laut. Ke mana pun Anda pergi, Anda akan menemukan pria, wanita, dan anak-anak yang tewas,” kata Emad al-Falah, seorang pekerja bantuan dari Benghazi, melalui telepon dari Derna.

Baca Juga  Erupsi Dua Kali, Gunung Semeru Semburkan Abu Vulkanik Sejauh 500 Meter

Badai Mediterania Daniel menjadi penyebab banjir mematikan pada hari Minggu (10/9/2023) malam di banyak kota di Libya timur. Namun yang paling parah terkena dampaknya adalah Derna. Dua bendungan di pegunungan di atas kota tersebut runtuh, sehingga mengakibatkan air banjir mengalir deras ke sungai Wadi Derna, melewati pusat kota dan menyapu seluruh blok kota.

Menurut pejabat darurat, seperempat kota telah hilang tersapu air banjir. Sementara, Kepala delegasi Komite Internasional Palang Merah di Libya, Yann Fridez, mengatakan jika gelombang naik setinggi 7 meter (23 kaki).

Kesaksian Korban

Mohammed, seorang guru di kota Derna, mengatakan dia, keluarga dan tetangganya bergegas ke atap gedung apartemen mereka dan tercengang melihat volume air yang mengalir deras. Aliran air yang mengalir deras itu mencapai lantai dua dari mayoritas bangunan. Mereka menyaksikan orang-orang di bawah, termasuk perempuan dan anak-anak yang hanyut.

Baca Juga  Jembatan Penghubung 2 Desa di Blitar Roboh Akibat Hujan Deras Disertai Angin Kencang

“Mereka berteriak, ‘Tolong, tolong,’ Itu seperti film horor Hollywood,” katanya.

Diketahui, Derna terletak di dataran pantai yang sempit, di bawah pegunungan terjal. Hanya dua jalan dari selatan yang masih dapat digunakan, dan jalan tersebut memerlukan rute yang lebih panjang dan berkelok-kelok melewati pegunungan.

Runtuhnya jembatan di atas sungai membelah pusat kota, sehingga semakin menghambat pergerakan. Tim pencari menelusuri gedung-gedung apartemen yang hancur dan mengevakuasi korban tewas yang terapung di lepas pantai Laut Mediterania.