INDONESIAONLINE – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang optimistis bahwa di antara bulan September dan Oktober mendatang, perolehan PAD akan ada peningkatan yang signifikan. Hal tersebut mengingat kondisi di lapangan yang saat ini, sudah berangsur normal setelah selama dua tahun terakhir dilanda pandemi Covid-19. 

Kepala Bapenda Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara mengatakan, jika dikalkulasi, setidaknya hingga Juli 2022 ini, perolehan PAD seharusnya sudah bisa mencapai sekitar 56 persen, sementara hingga saat ini sebesar 37,53 persen atau sebesar Rp 367,053,008,579 dari target sebesar Rp 978,028,679,581. “Mudah-mudahan dengan kondisi yang berangsur membaik, PBB semakin bisa di push, harapannya  september dan Oktober bisa ada peningkatan yang signifikan,” ujar Made. 

Baca Juga  Pembangunan Uji Kir Kota Batu Dimulai April, Pemkot Siapkan Rp 12,5 Miliar

Jika dievaluasi secara total, menurutnya masih diperlukan berbagai inovasi. Baik bagi Bapenda yang bertanggung jawab atas perolehan dari sektor pajak maupun bagi organisasi perangkat daerah (OPD) lain yang memiliki kewenangan pada sektor retribusi. “Kalau evaluasi total ya, kita juga bersama dengan OPD lain agar berinovasi. Untuk apa, untuk peningkatan masing-masing target,” jelas Made. 

Ia menilai bahwa setidaknya harus ada upaya untuk terus menggali potensi lain yang kemungkinan ada. Misalnya dengan memantau potensi dengan pertumbuhan kondisi yang berangsur membaik setelah pandemi. “Mungkin dari sisi pasarnya, mengelola parkir, kan harus koordinasi di lapangan. Sekarang kan sudah lebih ramai. Dengan event-event, pasar juga,” imbuh Made. 

Baca Juga  Tumbuh 6,32%, Ekonomi Kota Malang Tahun 2022 Tertinggi dalam Dasawarsa Terakhir

Menurut Made, setidaknya inovasi tersebut bisa mulai dirancang. Untuk ke depannya dapat diterapkan pada tahun 2023 mendatang. Sebab dirinya juga berkeyakinan bahwa di tahun 2023 mendatang, kondisinya juga akan semakin membaik. 

Sementara itu, untuk pendapatan yang berada di kewenangan Bapenda, yakni Pajak Daerah, sudah terealisasi sebesar 45,90 persen. Atau sebesar Rp 190,254,283,679 dari target sebesar Rp 414,491,130,963.00.