INDONESIAONLINE – Perekonmian di Kota Malang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat pada tahun 2022 lalu. Bahkan, pertumbuhan yang mencapai 6,32 persen ini disebut menjadi yang tertinggi selama satu dasawarsa terakhir. 

Terlebih, pertumbuhan pada tahun 2022 lalu bisa disebut membanggakan. Sebab, realisasinya telah melebihi target pembangunan yang ditetapkan untuk tahun 2023 yakni sebesar 5,80 persen. 

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini merupakan buah kolaborasi yang telah dilakukan dalam upaya pemulihan ekonomi. Dimana hal itu telah dilakukan dengan berbagai hal. 

Mulai dari pembangunan Malang Creative Center (MCC) dan fasilitasi berbagai program ekosistem 17 subsektor ekonomi kreatif. Selain itu penguatan peran UMKM, revitalisasi pasar rakyat, pengembangan destinasi pariwisata, penciptaan ekosistem usaha yang menarik investasi, hingga reformasi birokrasi juga dirasa semakin berdampak.   

Baca Juga  Hadiri Tasyakuran Hari Koperasi ke 75, Ini Pesan Bupati Jember untuk Generasi Muda

“Ini adalah berkah dari Tuhan. Ridho NYA atas doa, kesabaran, keteguhan, kerja keras dan cerdas dari peran kita, panjenengan semua. Lewat kolaborasi ini kita bangun terus kemandirian dan ketangguhan. Agar apa yang sudah dicapai bisa berkelanjutan. ‘Dari Malang Untuk Indonesia dan Dunia’,” ujar Sutiaji. 

Selain itu, secara komparatif, pertumbuhan ekonomi Kota Malang juga lebih tinggi dari peetumbuhan ekonomi Jawa Timur yang berada di level 5,34 persen. Begitu juga untuk pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,31 persen. 

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Erny Fatma Setyoharini menyebut, walau secara global perekonomian masih mengalami perlambatan, namun ekonomi Indonesia, Jawa Timur, dan khususnya Kota Malang tumbuh mengesankan di tahun 2023.

Baca Juga  Sudah 97 Persen, Jembatan Tlogomas Bakal Diresmikan Pertengahan Februari 2022

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Kota Malang kembali berada pada level di atas 5 persen seperti pada tahun-tahun sebelum pandemi. 

Pada tahun 2018 dan 2019, yakni masa sebelum pandemi pertumbuhan ekonomi Kota Malang mencapai 5,72 dan 5,73. Akibat pandemi pada tahun 2020, laju perekonomian mengalami kontraksi dan melemah menjadi -2,26.

Namun demikian, perekonomian Kota Malang menguat secara signifikan menjadi 4,21 di tahun 2021. Kini bahkan menembus angka 6,32. Erny menyebut angka nominal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha. 

“Nilai ekonomi yang terbentuk selama tahun 2022 adalah 84.8 triliun rupiah (untuk harga berlaku). Jika dihitung dengan harga konstan dengan mengacu pada tahun 2010 maka nilai ekonomi yang terbentuk adalah 56,68 triliun rupiah,” ujar Erny.