INDONESIAONLINE – Penyakit sifat atau perilaku yang membahayakan manusia sangatlah banyak. Salah satunya Ghuluw. Seperti diketahui, Ghuluw merupakan sikap yang berlebih-lebihan dalam agama. Sikap ini juga tidak mendatangkan kebaikan dan juga tidak akan membuahkan hasil yang baik dalam segala urusan apalagi lagi dalam urusan agama.

Diolah dari almanhaj dan beberapa sumber lain, dalam An Nihayah fi Gharibil Atsar 3/382, Ghuluw termasuk sikap yang melebihi batas dari ketentuan dan syariat dalam Islam. Bahkan Rasulullah SaW telah memberikan peringatan keras kepada umatnya agar tidak melakukan Ghuluw.

Hal tersebut juga ditegaskan dalam Al-Qur’an untuk tidak dilakukan. Sebab, hal ini menjadi hal yang dapat dimanfaatkan setan untuk menjerumuskan manusia ke jurang kesesatan.

“Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulu (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus” (Al Maidah 5:77).

Baca Juga  Dampak Pembakaran Pesawat Susi Air dan Penyanderaan Captain Philips dalam Dunia Penerbangan

Dari Anas bin Malik RA mengisahkan, terdapat tiga sahabat yang saya itu tengah bercengkrama. Salah satu sahabat kemudian berkata “Saya akan mengerjakan shalat malam terus-menerus.” 

Sahabat yang lain berkata, “Saya akan menjalankan puasa sepanjang masa dan tidak berbuka.” Orang ketiga menimpali, “Kalau saya akan menjauhi kaum perempuan, sehingga tidak akan menikah selama-lamanya.”

Rasulullah SAW yang mendengar hal tersebut, kemudian bersabda, “Kalian yang telah mengatakan demikian, demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut pada Allah di antara kalian, dan orang yang paling bertakwa kepada-Nya. Tetapi, aku tetap berpuasa dan berbuka, aku mengerjakan shalat dan tidur, dan aku pun menikahi perempuan. Maka, siapa pun yang tidak mengikuti sunnahku, berarti ia bukan dari golonganku.” (HR Bukhari dan Muslim).

Baca Juga  5 Mobil yang Hanya Diproduksi 1 Unit di Seluruh Dunia 

Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Prof KH Ahmad Satori Ismail menyampaikan, Ghuluw juga dapat tumbuh dalam perkara dunia. Dalam perkara dunia, Ghuluw dapat dicontohkan dengan makan, minum, berpakaian, berhias, dan perbuatan lain yang semuanya dilakukan secara berlebih-lebihan. 

Sedang dalam agama, Ghuluw seakan nampak merupakan hal yang baik, namun sejatinya tidaklah demikian dan malah menimbulkan hak yang buruk.

“Misal, sampai menganggap manusia tidak bisa berhubungan langsung dengan Allah, karena terlalu jauh, atau mengatakan bahwa Allah bersifat materi,” kata Kiai Satori, dikutip dari Republika.