INDONESIAONLINE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tampaknya mengadopsi teknologi Belanda untuk mengatasi banjir. Yakni membangun bozem Tunggulwulung, semacam danau buatan atau kolam penampung air.

Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang membangun bozem di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru.

Pembangunan bozem Tunggulwulung ini menjadi komitmen Pemerintah Kota Malang untuk menuntaskan masalah banjir sekaligus untuk mencegah genangan.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan pembangunan bozem ini merupakan implementasi dari master plan penanganan banjir. Bozem ini mampu menahan atau menampung air selama empat jam.

“Kalau sudah debit air sungai berkurang, maka nanti akan kita alirkan,” jelasnya.

Adanya bozem ini, nantinya mampu mengurangi debit air yang lewat di kawasan Soekarno Hatta sekitar 20 persen, dan ada sekitar 40 persen wilayah Kemirahan.

Baca Juga  Ada Hewan Menyeramkan Bersarang di Atap Rumah, Ibu Muda Lapor Damkar Kabupaten Blitar

“Saya juga akan mencoba lihat di Soekarno Hatta, sudah kita ajukan. Insyaallah pembangunannya mulai tahun ini, sambil penataan kawasan,” jelas Sutiaji.

Lebih lanjut, Sutiaji menyampaikan, bahwa dalam pembangunan bozem ini, terdapat deviasi plus sekitar 0,38. Untuk itu, pihaknya menegaskan agar dalam pelaksanaan proyek pembangunan bozem ini, tidak hanya berpatokan pada surat perintah atau kontrak saja. Namun, sebisa mungkin terdapat percepatan.

“Tapi kalau bisa ada percepatan jauh lebih bagus. Karena ini mumpung belum hujan, sambil nanti harapannya begitu sudah hujan, bisa tes case,” paparnya

Pihaknya juga meminta pembangunan plengsengan terlebih dahulu di sisi kanan dan kiri, atau di wilayah timur dan barat bozem. Ini untuk menghindari hal yang tak diinginkan di lokasi yang tak jauh dengan rumah warga sekitar.

Baca Juga  Raih Penghargaan Meritokrasi, Wali Kota Sutiaji Dorong Penguatan Manajemen ASN Pemkot Malang

“Sebetulnya tidak usah was-was karena sudah ada jaminan. Insyallah lebih tidak was-was lagi dengan itu (pembangunan plengsengan), karena segera dibangun plengsengan sebelum turun hujan,” tegasnya.

Progres Pembangunan

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto menyampaikan progres pembangunan bozem Tungguwulung. Saat ini, progres pembangunan bozem telah mencapai separo.

“Progres pembangunan bozem saat ini telah mencapai 51 persen,” jelas Dandung ketika melakukan pemantauan pembangunan bersama dengan Wali Kota Malang Sutiaji, (22/8/2023) lalu.

Untuk itu, pengawasan pembangunan terus dilakukan untuk percepatan penyelesaian bozem sehingga dapat segera berfungsi. Untuk diketahui, bozem baru tersebut nantinya memiliki luas 70 x 33 meter persegi dengan kedalaman 5 sampai dengan 6 meter. Dengan luasan tersebut, bozem tersebut dapat menampung 2.800 ribu meter kubik air.