INDONESIAONLINE – “India kini berada di bulan“. Begitulah ungkapan Perdana Menteri India Narendra Modi setelah Chandrayaan-3 sukses mendarat di kutub selatan bulan.

Keberhasilan ini disambut sukacita oleh seluruh masyarakat India. Perayaan digelar diseluruh negeri atas keberhasilan misi misi pendaratan Chandrayaan-3.

“India kini berada di Bulan. Kita telah mencapai sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh negara lain. Ini adalah peristiwa yang menggembirakan,” ucap Narendra Modi.

Pernyataan Modi didasarkan pada keberhasilan Chandrayaan-3 yang belum pernah bisa dilakukan oleh negara manapun di dunia. Amerika Serikat, Tiongkok, dan bekas Uni Soviet hanya berhasil melakukan pendaratan di dekat garis ekuator Bulan.

Pesawat Luna 25 Rusia jatuh dua hari sebelum pendaratan India. Sementara Israel baru akan menindaklanjuti pendarat Beresheet di tahun 2024, setelah gagal di tahun 2019.

Baca Juga  Influencer Spanyol Dirampok, Istrinya Dirudapaksa 7 Orang di India

Uni Emirat Arab berharap dapat mendaratkan pesawat luar angkasa mereka pada 2024, sementara Amerika Serikat berencana membawa manusia ke Bulan lagi dengan pesawat mereka di misi Artemis 3 akhir 2025.

Menyusul keberhasilan ini, India pun bertekad menjadi kekuatan besar di luar angkasa dan berharap dapat meluncurkan stasiun luar angkasa mereka di 2030 mendatang.

Google Ucapkan Selamat

“Selamat atas misi luar angkasa Chandrayaan-3! Kami sangat senang untuk Anda!” tulis Google dalam deskripsi mengenai Doodle terbaru, Kamis (24/8/2023).

Animasi Google Doodle memperlihatkan Bulan yang memiliki mata dan berwajah imut, yang sempat diputari oleh pesawat luar angkasa Chandrayaan-3, untuk kemudian mendarat di bagian bawahnya.

Bulan pun tersenyum dan muncul animasi Bumi yang ikut bersorak gembira karena kesuksesan tersebut.

Baca Juga  Israel Ciptakan Neraka di Dunia

Ada Apa di Kutub Selatan Bulan

Area kutub selatan Bulan banyak menarik para ilmuwan dan organisasi luar angkasa dari seluruh dunia.

Mereka berpendapat, kawah kutub yang ada di bawah bayang-bayang secara permanen mengandung air es yang terperangkap di bebatuan.

Air es yang terperangkap di bebatuan dapat diekstraksi dan digunakan untuk mendukung keberadaan manusia secara permanen di Bulan.

Selain itu, kawah Bulan ini juga bisa dipakai untuk membangun teleskop generasi lanjutan yang memungkinkan para astronom untuk melihat lebih jauh dibandingkan saat ini.

Informasi yang dikumpulkan ini juga penting untuk misi di masa depan bagi India dan negara-negara lain yang dapat menggunakan es yang ditemukan sebagai bahan bakar, oksigen, dan air.