INDONESIAONLINE – Butet Kartaredjasa mendadak menjadi topik hangat di Twitter. Bukan karena perannya dalam teater atau sandiwara, tapi karena puisi/pantun yang dibacakannya di acara Bulan Bung Karno, Sabtu (24/6/2023).

Dalam puisi yang dibacakan di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan, Butet dinilai menjatuhkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Sisi lain memuji Ganjar Pranowo.

Hal itu pun menuai beragam komentar negatif terhadap Butet. Salah satunya pengacara Nazlira Alhabsy melalui cuitannya di Twitter yang menyindir Butet.

“Cita-citanya ingin sekasta WS Rendra, padahal martabatnya hanya sekelas pelakon sandiwara..,” ungkapnya.

Nazlira menilai sastrawan yang masih menerima pesanan puisi partai politik bukanlah seniman otentik. “Karena seniman itu pasti memiliki integritas, bukan yang memelas minta dibayar dengan harga pantas..,” cuitnya.

“Butet Kartaredjasa bukan seniman, Butet dikenal hanya pelawak plagiat cara bicara para negarawan.. Butet bukan juga budayawan, karena isi panggungnya sebatas lucu-lucuan..,” imbuhnya.

Selain itu, Nazlira menilai puisi seniman pasti sarat akan makna, bukan caci makian bahkan sumpah serapah. “Karya budayawan pasti berisi keindahan, tidak berlumur hasutan dan kedengkian..,” ujarnya.

Baca Juga  Sekitar 100 Ribu WNI Belum Terdaftar, Ini Kata PPLN Malaysia

Nazlira pun meminta kepada netizen yang membaca tweet-nya agar menyampaikan hal ini kepada Butet. “Wahai kawan, sampaikan pada Butet, jangan dikurang-kurangi dan jangan pula dilebih-lebihkan.. Katakan saja apa adanya, bahwa ia bukanlah seniman, apalagi budayawan..,” katanya.

“Katakan saja apa adanya, bahwa ia hanya seorang pecundang, yang bertahan hidup mengais derma, dari menjual sejumput puisi murahan tanpa makna… Jakarta, 24 Juni 2023. Seorang Pencinta Puisi,” akhir cuitannya.

Unggahan Nazlira pun menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit warganet yang setuju dengan pernyataan itu.

“Lagi butuh makan, job sepi,” ujar @D*****.

“Dulu jaman SBY ngeksis di metrotv lewat sentilan sentilun. Jaman Jkw 2 periode, itu acara vacuum juga 2 periode. Makanya lapar,” kata @D*****.

“Seniman sejati tak bisa di BELI, Dasar jiwa yg TDK stabil, Landasan hati yg banyak sampah. Sehingga pesanan senilai nasi bungkus menghancurkan kredibilitas dan martabat. Onggokkan dirimu di tong sampah, sebab itulah cerminan jiwamu yg TDK merdeka,” ungkap @H*******.

Baca Juga  Diduga Pekerjakan Bella Damaika, Akun Garuda Indonesia Digeruduk Warganet

Diketahui, pantun yang dibacakan Butet disebut menyindir bakal calon presiden (bacapres) yang diusung partai politik di luar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Berikut ini bunyi puisi yang dimaksud.

Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya, begitulah kalau otaknya pandir.

Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal.

Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.

Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan.

Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan (bn/dnv).