JATIMTIMES – Penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron ke wilayah Jawa Timur menjadikan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengambil langkah antisipasi. Pengetatan, pengawasan di tiap wilayah dalam hal ini diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Hal itu disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji disela giatnya, Senin (3/1/2022). Ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dan tidak boleh cemas meski Omicron telah terdeteksi di Jawa Timur.

Pihaknya, juga telah menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama pejabat wilayah untuk bisa meningkatkan kewaspadaan.

“Kita waspada tapi tidak boleh cemas. Tadi, kami sudah rakor dengan seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Lurah, dan Camat, untuk bisa menyampaikan ‘Warning’ kepada setiap RT/RW. Kita waspada,” ujarnya.

Dijelaskannya, saat ini, dari hasil sampling kasus Covid-19 di Kota Malang belum ditemukan adanya varian omicron. Karenanya, ia mengimbau kepada semua pihak agar tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) dan tidak lengah meski kasus Covid-19 di Kota Malang terbilang melandai.

Baca Juga  Gempa Malang April, Proposal Bantuan Stimulan Rumah Rusak Baru Diserahkan ke BNPB

“Beberapa kasus di kita kan OTG. Kita sampaikan sekarang hasil sampling tidak ada yang masuk varian Omicron. Tapi, tetap semua tidak boleh lengah,” tegasnya.

Antisipasi lainnya yang juga disiapkan adalah, keberadaan tempat isolasi terpusat (Isoter) bagi pasien Covid-19. Di mana, dengan telah berakhirnya operasional Rumah Sakit Lapangan (RSL) Idjen Boulevard, Pemkot Malang juga menyiapkan alternatif Isoter lainnya.

“Kita juga siapkan Isoter, ada Rusunawa milik kita (di Kedungkandang) hibah dari kementerian, plus nanti SKB (Sanggar Kegiatan Bersama) yang di Blimbing dan Rumah Sakit kita (RSUD Kota Malang,” tandasnya.

Lebih jauh, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif menyatakan, kasus aktif terakhir di Kota Malang ada 4. Hal itu pun dipastikan belum terdeteksi varian Omicron.

Baca Juga  7 Anggota BPD Desa Nyeloh Resmi Dilantik, Pj Kades: Semoga Jadi Mitra Kerja yang Baik

“Itu di RSSA dan ada yang dalam pantauan di rumah. Kita belum ada (kasus Omicron),” imbuhnya.

Dijelaskannya, apapun jenis varian Covid-19 yang muncul, antisipasi pencegahan paling utama dengan penerapan prokes ketat. Setidaknya, ada tiga hal utama yang harus dilakukan masyarakat dalam mencegah Covid-19.

Selain penguatan prokes dengan 6M (Memakai Masker, Mencuci Tangan Pakai Sabun, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas, dan Menghindari Makan Bersama).

Selanjutnya, penguatan dari segi layanan dalam hal Tracing, Tracking dan Treatment (3T). “Terakhir tentu percepatan vaksinasi Covid-19 yang terus kita lakukan hingga saat ini,” pungkasnya.



Arifina Cahyati Firdausi