INDONESIAONLINE – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengimbau masyarakat agar mewaspadai penyakit yang kerap menyerang saluran pernapasan pada musim seperti saat ini. 

Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, di tengah kondisi dan cuaca angin kencang yang masih kerap melanda Kota Malang,  banyak debu yang beterbangan. 

“Kalau cuaca angin kencang, berarti ada debu banyak. Nah kalau itu, yang paling banyak penyakit di saluran pernapasan manakala alat pelindung kita kurang, tidak memakai masker misalnya,” ungkap Husnul. 

Menurut dia, dengan banyaknya debu di tengah kondisi angin kencang, maka saluran pernapasan bagian atas akan berpotensi terganggu. Kondisi tersebut akan menyebabkan masyarakat mengalami sakit di tenggorokan hingga batuk. 

Baca Juga  Tabrak Dinding Pembatas Sungai, Dua Remaja Perempuan di Kota Batu Meninggal Dunia

Selain menyerang saluran pernapasan bagian atas, banyaknya debu di tengah kondisi angin kencang juga dapat menyebabkan gangguan atau terasa perih di bagian indera penglihatan atau mata. 

Maka, Dinkes mengimbau kepada masyarakat luas Kota Malang agar menggunakan alat pelindung diri ketika keluar rumah agar terhindar dari debu yang dapat berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat.  “Tetap memakai alat pelindung, terutama masker, kalau berkegiatan keluar rumah atau berada di dalam ruangan dengan jumlah orang yang banyak,” terang Husnul. 

Kemudian, selain menggunakan alat pelindung diri, Husnul juga mendorong masyarakat untuk memeriksakan kesehatan secara rutin dan tidak menunggu ketika sakit melanda.  

“Manfaatkan kepesertaan BPJS itu bukan hanya pada saat sakit. Apalagi di musim-musim ekstrem seperti saat ini. Ya sudah, datang saja ke faskes sesuai dengan kepesertaannya, cek di sana. Pokoknya jangan nunggu sampai sakit,” ucap Husnul. 

Baca Juga  Penandatanganan BAST, DPKPCK Kabupaten Malang Terima Hibah Jalan Paving dari Kementerian PUPR

Terlebih lagi, kata Husnul, persentase universal health coverage (UHC) di Kota Malang sudah mencapai 100 persen pada April 2022 lalu. Kemudian fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) juga sudah tersedia banyak dan memiliki alat yang mumpuni untuk pemeriksaan kesehatan. 

“Kita kan sudah menyediakan fasilitas banyak. Masyarakat kita sudah universal health coverage (UHC). Manfaatkan kepesertaan BPJS itu bukan hanya pada saat sakit,” pungkas Husnul.