JATIMTIMES – Nama KH. Marzuki Mustamar semakin santer dijadikan sosok kuat yang digadang-gadang sebagai calon Ketum PBNU. Dukungan dari berbagai pihak pun terus mencuat dipermukaan.

Terbaru, dukungan datang dari kalangan yang mengatasnamakan diri sebagai Dai Muda Jawa Timur. Tokoh muda itu pun melakukan seruan deklarasi dan videonya viral, serta menjadi perbincangan di beberapa grup pesan singkat WhatsApp.

“Dai-dai muda Jawa Timur menghendaki seorang KH. Marzuki Mustamar untuk memimpin PBNU,” seru pria dalam video yang mirip dengan pengasuh Pondok Pesantren Pancawarna Sidoarjo, Gus Peyek.

Seruan itu pun kemudian dijawab dengan kalimat “Yes” dan “Barokah” dari seluruh tamu yang datang.

JatimTIMES kemudian melakukan konfirmasi kepada Gus Peyek melalui jaringan seluler. Ulama kultural itupun membenarkan jika sosok dalam video itu adalah dirinya.

Menurutnya, deklarasi itu diserukan pada hari ini, Kamis (2/12/2021) sekitar pukul 16.30 WIB. Kebetulan itu berbarengan dengan agenda rutin pengajian yang selalu dilakukan di Ponpes Pancawarna Sidoarjo.

“Setiap Kamis memang di tempat kami ada pengajian rutin, dan tadi yang datang teman-teman dai dari Pare, Malang, Surabaya, hingga Gresik. Seluruhnya memang mendukung KH. Marzuki Mustamar,” katanya.

Baca Juga  Dulu Ditolak, Ustaz Hanan Attaki Sampaikan Ceramah ke Warga NU Jember

Gus Peyek menyampaikan jika dukungan yang diberikan bersama para da’i muda di Jawa Timur itu bukan atas dorongan pihak lain. Melainkan memang datang dari dalam lubuk hati sendiri.

Meski bukan pengurus yang memiliki hak suara dalam pemilihan Ketum PBNU, Gus Peyek menyatakan jika dukungan yang diberikan adalah sah-sah saja. Karena sebagai warga Nahdiyin, ia tentu memiliki sosok idaman untuk memimpin warga NU.

“Ini dukungan secara pribadi, meski saya bukan NU secara struktural organisasi. Tapi sosok KH. Marzuki Mustamar saya rasa sosok yang tepat memimpin NU. Itu doa saya,” terangnya.

Menurutnya, KH. Marzuki Mustamar merupakan sosok yang memiliki integritas tinggi. Selama menjadi Ketua PWNU Jatim, KH. Marzuki Mustamar ia nilai mampu menjaga marwah NU dan tidak terlibat dalam praktik politik praktis.

“Saya memang baru tiga kali bertemu beliau, tapi beliau merupakan sosok yang tepat memimpin NU,” terang Gus Peyek.

Menurutnya, sosok KH. Marzuki Mustamar dibutuhkan Nahdiyin. Karena selalu menjadi pengayom yang baik bagi Nahdiyin.

“Kalau ada acara Pak Kyai (KH. Marzuki Mustamar; red) selalu datang, bahkan bawakan berkat (makanan) untuk jamaah,” imbuh Gus Peyek.

Baca Juga  Garuda Tunda Penerbangan gegara Layang-Layang Nyangkut di Sayap Pesawat

Di sisi lain, tubuh struktural PBNU menurutnya juga membutuhkan pembaruan. Sosok KH. Marzuki Mustamar dia harapkan bisa mengisi pembaruan tersebut.

Lebih jauh dia menerangkan jika seluruh sosok yang digadang-gadang sebagai calon Ketum PBNU merupakan putera terbaik NU. Sehingga, dia berharap tidak ada kegaduhan dalam kompetisi indah menjelang Muktamar ke-34 nantinya.

“Semua calon adalah putera terbaik NU. Tapi di Jawa Timur kami memiliki KH. Marzuki Mustamar. NU lahir dari Jatim, sudah waktunya kembali ke Jatim. Bukan berarti saya mengesampingkan calon yang lain, tapi ini adalah pandangan pribadi saya,” urainya.

Dia berpesan agar seluruh warga Nahdiyin tetap saling menghormati dalam proses muktamar yang sudah di depan mata. Sehingga bisa belajar mengenai proses demokrasi yang sedang berjalan.

“Ini birokrasi indah, kita belajar demokrasi moderat. Jangan saling menjatuhkan, jangan gaduh. Siapapun yang jadi Ketum PBNU adalah putera terbaik NU, harus kita hormati bersama. Semua demi kemajuan NU. Harus diingat, NU organisasi besar di Indonesia yang selalu menjadi penengah,” pungkas Gus Peyek.



Pipit Anggraeni