JATIMTIMES –  Pembangunan di Desa Sumberbendo, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, tidak hanya mengandalkan dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD). 

Pembangunan di desa itu juga tetap berjalan dengan sumber keuangan lain. Misalnya yang terjadi di Dusun Bendo RT 01 RW 2 Krajan, Desa Sumberbendo, yang melaksanakan pekerjaan pengerasan jalan rabat akses ke kantor desa. 

Untuk pembangunan jalan rabat itu, ada bantuan keuangan (BK) dari anggota DPRD Kabupaten Tulungagung asal Fraksi PDIP Joko Tri Asmoro. Bantuan sebesar 150 juta rupiah itu dimanfaatkan untuk cor jalan utama desa tersebut. 

“Ini dapat bantuan dari anggota DPRD di dapil ini. Alhamdulillah sangat membantu akses jalan secara bertahap,” kata Surani Gandos, kepala desa Sumberbendo, Rabu (29/12/2021). 

Baca Juga  Tunggu Perwali, 4 Titik Kantong Parkir di area Alun-Alun Kota Batu Bakal Naik

Menurut Gandos, bantuan keuangan (BK) itu sepenuhnya untuk pengerasan jalan sepanjang 215 meter.  Lebar jalan yang dicor adalah 3,5 meter dengan ketebalan cor 15 sentimeter. 

“Ini akan sangat memperlancar ekonomi masyarakat. Soalnya, dengan akses yang baik, maka transportasi akan mudah,” ujarnya.

Selama ini, akibat refocusing dana,  pembangunan fisik sempat terhambat. Akibatnya, banyak jalan yang awalnya bagus menjadi rusak. “Bahkan yang rusak sempat hancur dan tidak bisa ditangani dengan cepat karena anggaran di alihkan,” ungkapnya.

Dengan semakin baiknya penanganan pandemi covid-19, pelan-pelan pembangunan fisik kembali dapat dilakukan meski belum maksimal. “Dengan bantuan keuangan (BK) ini, setidaknya dapat digunakan untuk perbaikan sambil menunggu kebijakan di tahun berikutnya (2022),” imbuh Gandos.

Baca Juga  Pembangunan Jembatan Tlogomas Belum Tuntas, Dipastikan Selesai Awal 2022

Terdapat empat dusun di Desa Simberbendo, yaitu Sumberbendo, Padas, Krenggan dan Kalijirak. 

Meski berada di daerah pinggiran dan jalan masuk ke desa tidak terlalu lebar, ekonomi masyarakat desa Sumberbendo tergolong bagus. Selain dari hasil bumi berupa perkebunan, desa ini masih memiliki banyak seniman yang tergabung dalam kesenian wayang orang Lestari Widodo. 

Pendapatan lain dari desa ini adalah hasil bekerja di luar negeri. Sebab,  banyak  warganya menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di berbagai negara. 



Anang Basso