INDONESIAONLINE – Tanda terakhir kiamat, dijelaskan Rasulullah SAW adalah keluarnya api yang nantinya menggiring manusia ke arah Padang Mahsyar. Dalam Kitab Nihayatul ‘Alam karya Muhammad al-‘Areifi, hadits yang menerangkan tentang hal ini diriwayatkan Hudzaifah bin Usaid. 

Diolah dari detik hikmah, Rasulullah SAW, satu ketika mendatangi para sahabat dan melihat mereka berbincang. Lantas, Rasulullah bertanya, “Apa yang sedang kalian perbincangkan?”, para sahabat menjawab, “Kami sedang memperbincangkan hari kiamat”.

Rasulullah kemudian bersabda, “Sesungguhnya kiamat belum akan terjadi sampai kalian melihat sepuluh tanda: kemunculan kabut, keluarnya Dajjal, keluarnya binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, amblasnya bumi di tiga tempat, yaitu di timur, di barat, dan di Jazirah Arab. Lalu, yang terakhir api yang keluar dari Yaman yang akan menggiring manusia ke Padang Mahsyar.” (HR Muslim).

Baca Juga  Booster Lagi, Masyarakat di Atas 18 Tahun Sudah Bisa Vaksin Penguat Kedua Sesuai Rekomendasi Ini

Berdasarkan hadist Imam Muslim, dari Hudzaifah bin Usaid tersebut, bahwa Yaman akan menjadi tempat munculnya tanda terakhir terjadinya kiamat.

Ibnu Katsir dalam Kitab And Nihayah fi Al Fitan wa Al Malahim, menafsirkan api tersebut akan keluar dari jurang Aden. Dari Abu Syarihah Hudzaifah bin Usaid, Rasulullah SAW bersabda :

“Kiamat takkan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda: terbitnya matahari dari barat, asap, binatang melata, munculnya Ya’juj Ma’juj, turunnya Nabi Isa bin Maryam, Dajjal, tiga kali gempa, sekali di barat, sekali di timur, dan sekali lagi di Jazirah Arab, api yang keluar dari sebuah jurang di Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia. Api itu menginap bersama mereka di malam hari, dan tetap menyala saat mereka tidur di siang hari”. Hadist ini diriwayatkan Ahmad, Muslim dan Pengarang Kitab Sunan.

Baca Juga  Heboh, Rendang Diklaim dari Malaysia, Netizen: Ngelawak Tetangga

Abdul Hakim dalam Kitab ‘Asyarah Yantazhiruhal ‘Aalam ‘Indal Muslimin wal Yahuud wa Nashaara berpendapat, api tersebut berasal dari Hadhramaut dari dasar Kota Aden. Aden sendiri diketahui sebagai nama kota di Yaman. 

Dalam riwayat ATH Thabrani, api neraka berkobar mengurung para penghuni bumi di sebelah timur. Kemudian mereka akan menggiringnya ke arah barat. Api tersebut bahkan terus ada siang dan malam, dan apapun yang tertinggal akan dilahapnya. Bahkan, api tersebut akan menggiring manusia seperti unta yang terluka.

Dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda, jika api tersebut akan keluar dari arah timur dan akan menggiring manusia ke arah barat. 

“Yang pertama kali terjadi ketika manusia akan dikumpulkan adalah keluarnya lidah api yang muncul dari arah timur. Api itu akan menggiring manusia ke arah barat” (HR Bukhari dan Muslim).