Beranda

Detik-detik Menuju Porprov: Sorotan DPRD pada GOR Ken Arok yang Retak dan Bocor

Detik-detik Menuju Porprov: Sorotan DPRD pada GOR Ken Arok yang Retak dan Bocor
Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang belum lama ini menggelar tinjauan langsung ke GOR Ken Arok (io)

INDONESIAONLINE – Sebagai salah satu gelanggang olahraga kebanggaan Kota Malang, Gelora Olahraga (GOR) Ken Arok seharusnya bersolek diri. Waktu terus bergulir, menghitung mundur menuju helatan akbar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur, di mana GOR ini direncanakan menjadi salah satu venue utama.

Namun, sebuah kunjungan mendadak dari wakil rakyat justru mengungkap realitas yang jauh dari kata siap.

Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang belum lama ini menggelar tinjauan langsung ke GOR Ken Arok. Tujuannya jelas: memastikan sarana dan prasarana olahraga milik kota itu benar-benar layak menyambut ribuan atlet dari seluruh penjuru Jatim. Hasilnya? Anggota dewan menggelengkan kepala.

“Setelah kita cek kondisinya memang perlu ada perbaikan. Tadi kita cek lapangan dan kamar mandi juga, harus segera diperbaiki,” ujar Suryadi, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, dengan nada tegas.

Ia dan timnya menemukan beberapa bagian yang memerlukan sentuhan perbaikan serius. Di area indoor, lantai GOR terlihat retak dan pecah di sana-sini, mengkhawatirkan keselamatan para atlet. Jendela kaca tampak rusak, atap menunjukkan tanda-tanda kebocoran yang bisa merepotkan jika hujan datang, dan beberapa lampu mati, meninggalkan sudut-sudut GOR dalam remang-remang.

Singkatnya, venue ini masih jauh dari standar yang diharapkan untuk ajang sekelas Porprov. Catatan DPRD tak berhenti pada kondisi fisik semata, tetapi juga menyoroti aspek anggaran yang telah dan akan digelontorkan.

Dari total alokasi Rp 5 miliar untuk perbaikan GOR, sejumlah Rp 3,5 miliar rupanya sudah tersalurkan, namun fokusnya lebih banyak pada area luar GOR. Sementara untuk perbaikan krusial di area indoor yang kondisinya memprihatinkan, dana yang diproyeksikan hanya sekitar Rp 200 juta.

“Katanya ada sekitar Rp 200 juta, itu bisa digunakan untuk perbaikan area dalam,” imbuh Suryadi.

“Jadi harus selaras, area luar sudah bagus, masak bagian dalamnya seperti itu?” ucapnya.

Menanggapi temuan dan desakan DPRD, pihak Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang angkat bicara. Wahyu Setyawan, Sekretaris Disporapar, mengakui adanya masalah yang disebutkan dewan.

“Iya ada kebocoran, lantai rusak. Sudah kita anggarkan, tapi ada pergeseran,” jelas Wahyu.

Wahyu juga mengonfirmasi bahwa dana Rp 200 juta yang disebut DPRD memang dialokasikan untuk perbaikan area dalam. Fokusnya meliputi perbaikan lantai, atap yang bocor, serta penambahan daya listrik dan perbaikan sistem pencahayaan.

Dengan waktu pelaksanaan Porprov yang kian mepet, janji Disporapar untuk menuntaskan perbaikan pada akhir Mei menjadi taruhan. Masyarakat dan para pelaku olahraga Kota Malang tentu berharap, GOR Ken Arok yang akan menjadi saksi bisu lahirnya prestasi-prestasi baru Jawa Timur, benar-benar siap menyambut para atlet dengan kondisi terbaiknya.

“Insyaallah kondisinya segera baik untuk Porprov nanti,” pungkas Wahyu Setyawan (rw/dnv).

Exit mobile version