INDONESIAONLINE – Ledakan hebat terjadi pada Minggu (19/2) sekitar pukul 22.30 WIB menggemparkan warga Sadeng, Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. 

Dalam video yang dilihat JatimTimes dari akun undercover.id, terlihat reruntuhan bangunan rumah yang rata dengan tanah. Puing-puing kayu tampak berhamburan. Sementara korban ditemukan tertimbun reruntuhan bangunan tersebut. 

Penyebab ledakan diduga dari bahan petasan. Namun polisi masih berusaha memastikan. Tim penjinak bom (Tim Jibom) Gegana Brimob Polda Jatim turun tangan menangani kasus tersebut.

“Tim Jibom masih perjalanan,” ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono, dikutip Okezone, Senin (20/2). 

Hingga berita ini ditayangkan, korban meninggal dilaporkan berjumlah 4. Dimana tiga di antaranya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. 

Baca Juga  Polisi Larang Warga Blitar Terbangkan Balon Udara

“Ditemukan dalam bentuk potongan-potongan bagian tubuh,” ujar Argo. 

Keempat korban meninggal dunia tersebut merupakan satu keluarga, yakni ayah dan anak-anaknya.

Selain korban meninggal, ledakan hebat juga mengakibatkan enam orang menderita luka-luka. Saat ini keenamnya tengah menjalani perawatan intensif.

Selain itu sekitar 25 rumah rusak. Satu rumah di antaranya hancur rata dengan tanah. 

Argo mengungkapkan bahwa pihaknya mencium aroma belerang yang menyengat di lokasi kejadian, usai ledakan hebat terjadi. 

Berdasarkan keterangan dari warga, dugaan awal ledakan disebabkan oleh bubuk bahan petasan. Sebab korban yang meninggal bekerja sebagai pembuat petasan. Pekerjaan itu biasa dilakoninya jelang bulan puasa.

Meski begitu, penyebab ledakan yang diduga petasan itu masih didalami oleh pihak Tim Jibom dan Labfor Polda Jatim.

Baca Juga  3.000 Ayam Hangus dalam Kebakaran di Blitar

“Sementara dugaan awal mercon, namun kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sementara fokus pendataan korban,” terang Argo.

Saat ini polisi telah melakukan sterilisasi lokasi kejadian. Polres Blitar Kota bersama BPBD dan pemerintah desa juga tengah mendirikan posko untuk pendataan para korban yang terdampak.