JATIMTIMES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mulai melakukan proses pembersihan puing-puing bekas kebakaran di Pasar Bululawang. Pasar tersebut mengalami kebakaran pada Minggu (16/1/2022) dinihari lalu, yang menghanguskan sebanyak 51 kios. 

Sejumlah pihak yang terlibat dalam proses pembersihan itu diantaranya adalah Muspika Bululawang, Satpol PP, Disperindag, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK), Dinas PU Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sejumlah relawan dan beberapa pedagang. 

Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang Firmando Hasiholan Matondang mengatakan, proses pembersihan tersebut rencananya ditargetkan bisa rampung dalam dua hari. 

“Rencananya dua hari sampai besok Sabtu (22/1/2022). Mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu,” ujar Firmando, Jumat (21/1/2022). 

Baca Juga  Kemhan Tegas Bantah Dugaan Korupsi Pengadaan Jet Tempur Mirage

Sembari melakukan pembersihan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) juga akan mengidentifikasi kerusakan-kerusakan yang diakibatkan peristiwa tersebut. Terutama untuk mengetahui kerugian bangunan dan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan. 

“Jadi untuk mengidentifikasi, kerusakan ringan, sedang hingga berat. Sekaligus menghitung biaya (perbaikan)-nya,” ujar Kepala Disperindag Kabupaten Malang Agung Purwanto. 

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun, akibat kebakaran tersebut total ada sebanyak 51 kios habis terbakar. 51 kios tersebut tercatat milik 32 pedagang. Agung memperkirakan, kerugian pedagang yang barang dagangannya habis terbakar mencapai sekitar Rp 5,5 miliar. 

“Kalau dari pedagang kan sudah ada data kerugiannya. Misalnya jual baju, berapa jumlahnya dikalikan dengan berapa rupiah harganya, kan ketemu,” terang Agung. 

Baca Juga  Peredaran Uang Palsu di Jatim Meningkat 2,7 Persen

Sementara itu, untuk mengetahui penyebab kebakaran, proses identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga turut dilakukan oleh tim laboratorium forensi (Labfor) Polda Jawa Timur. pihaknya hingga saat ini juga masih menunggu hasil olah TKP dari tim Labfor. 

“Tapi kan informasi dari masyarakat sementara ini kan ada percikan api dari sumber titik api. Diduga, masih diduga korsleting listrik. Nanti yang bisa menyimpulkan adalah labfor,” pungkas Agung.



Riski Wijaya