JATIMTIMES – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)  KH Said Aqil Siradj kembali ditanya soal Muktamar NU Ke-34 yang sampai saat ini masih menjadi polemik.

Said Agil, yang masa jabatannya akan habis Desember ini, mengatakan jadwal muktamar terus berjalan. Namun, dia  tidak menjelaskan secara detail terkait hal tersebut. “Muktamar jalan terus,”ujarnya singkat kepada media saat diwawancarai setelah memberikan kuliah umum di Universitas Islam Malang (Unisma), Minggu (5/12/2021). 

Disinggung  soal kabar yang menyebutkan bahwa muktamar bakal dilaksanakan  17 Desember 2021 sesuai arahan Rais ‘Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Said menganggap hal itu merupakan hal yang sah-sah saja.

“Namanya juga memberikan pendapat dan opini. Namun yang jelas pekan ini kami akan bermusyawarah dahulu untuk menentukan tanggal yang tepat,” kata dia 

Baca Juga  Polresta Mojokerto Gelar Revolusi Mental dengan Tema Berdikari di Bidang Ekonomi

Sebelumnya, mengenai jadwal muktamar yang belum pasti meski telah muncul keputusan rais aam untuk menggelar muktamar pada 17 Desember 2021, Said  telah mengirim surat resmi terkait penyesuaian jadwal pelaksanaan muktamar NU.

Surat itu dikirimkan kepada Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar pada 3 Desember 2021. Dalam surat tersebut, Said Aqil mengusulkan pembahasannya akan dilakukan dalam rapat harian syuriyah dan harian tanfidziyah pada Selasa 7 Desember 2021 di gedung PBNU.

Sebelumnya juga, Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU sendiri juga telah memutuskan penyelenggaraan muktamar pada 23-25 Desember 2021. Namun pelaksanaan tersebut dibatalkan karena bersamaan dengan periode pengetatan PPKM Level 3 di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga  Rocky Gerung Bagikan Sejarahnya Nikmati Ganja, Juga Akui Isap Terakhir Desember Lalu 

Di sisi lain, muncul beberapa nama calon ketua umum yang santer terdengar. Selain KH Said Aqil Siraj, ada nama Khatib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan yang terakhir adalah Ketua  PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar yang mendapatkan dukungan dari grass root.

Menanggapi hal itu, Said Agil  kembali menanggapi dengan santai dan jawaban singkat. Sembari berjalan di tengah pengawalan usai memberikan kuliah umumndi Unisma, Said Aqil hanya mengatakan bahwa semua kader NU berhak mencalonkan diri.

“Semua kader NU berhak untuk mencalonkan diri,” pungkasnya sembari meninggalkan lokasi kegiatan  di Unisma dengan pengawalan ketat.



Anggara Sudiongko