INDONESIAONLINE – Cuaca ekstrem tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Termasuk Kota Malang.
Akibatnya, bencana rawan sekali terjadi. Sebut saja pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.
Di Kota Malang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah memetakan kawasan yang menjadi titik rawan terjadinya pohon tumbang. Kawasan pohon tumbang itu juga terus dipantau DLH.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (Kabid RTH) DLH Kota Malang Laode KB Al Fitra juga mengimbau kepada masyarakat agar melaporkan jika ada pohon yang kondisinya mengkhawatirkan. Sehingga, DLH menyusun jadwal untuk melakukan perempesan.
“Sudah kita jadwalkan untuk dilakukan perempesan kawasan. Ini di luar jadwal. Kami sesuai permohonan,” ujar Laode.
Setidaknya, ada 15 titik kawasan di Kota Malang yang rawan pohon tumbang. yakni Jl Mayjend Sungkono, Jl Raya Tlogomas, Jl Letjen Sutoyo, Jl Letjen S Parman, Jl Karya Timur, Jl Tenaga, Jl LA Sucipto, Jl Semeru, Jl Kawi, Jl A Yani, Jl Ciliwung, Jl Borobudur, Jl Ki Ageng Gribig, Jl Kolonel Sugiono, dan Jl Jaksa Agung Suprapto.
“Secara berkala, kami melakukan pemetaan terhadap pohon yang rawan tumbang dan dahan yang rawan patah. Ada 15 titik yang kami petakan,” ungkap Laode.
Oleh sebab itu, Laode mengimbau kepada masyarakat dan pengendara untuk lebih waspada menghadapi cuaca ekstrem, khususnya angin kencang. Laode meminta agar masyarakat untuk sementara menghindari berhenti di daerah yang rawan pohon tumbang. Hal itu untuk menjaga keselamatan bersama.
“Menghadapi cuaca ekstrem akhir-akhir ini, agar berhati-hati jika melewati kawasan yang banyak pohonnya dan segara laporkan jika melihat pohon rawan tumbang,” pesan Laode.
Sebelumnya, BMKG Juanda telah merilis potensi cuaca ekstrem yang akan melanda Jawa Timur. Terutama pada bulan Februari 2025. Sementara, BPBD Kota Malang juga telah bersiap untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem. Terutama angin kencang yang berpotensi menerjang pohon. (hs/hel)
