INDONESIAONLINE – Revitalisasi Alun-Alun Tugu akan membuat wajah Kota Malang semakin segar. Sebab, sudah tidak ada lagi tembok penghalang yang melingkar pada bundaran alun-alun yang terletak di jantung Kota Malang itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan bahwa revitalisasi Alun-Alun Tugu saat ini sedang berjalan. Bahkan, saat ini progres pengerjaan melebihi timeline yang seharusnya.

“Sudah disampaikan bahwa progres pengerjaan melebihi timeline. Hasil progres pekerjaan fisiknya lebih cepat capaiannya, yakni sebesar 24,441 persen. Ada selisih sebesar 1,918 persen dibanding target awalnya sebesar 22,523 persen,” kata Rahman.

Tetapi, Rahman melihat saat ini masih banyak masyarakat yang melintas di Alun-Alun Tugu kerap menunggangi kendaraannya dengan kencang. Sehingga, akan sulit menikmati keindahan Alun-Alun Tugu dengan mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Baca Juga  Pemerintah Tegaskan Siap Hadapi Gelombang Omicron

“Jadi  saya rasa akan lebih enak mengendarai kendaraan pelan-pelan sambil menikmati Alun-Alun Tugu karena Alun-Alun Tugu nantinya akan berbeda konsep dengan sebelumnya,” ungkap Rahman.

Beberapa waktu lalu, Rahman mengaku bahwa ada sejumlah peristiwa yang menyebabkan kecelakaan di sekitar bundaran Alun-Alun Tugu Kota Malang. Namun mayoritas peristiwa itu terjadi pada jam-jam dini hari atau menjelang pagi.

“Nah untuk itu kan seperti kita tahu, kejadiannya kan malam hari. Mungkin saat itu sopir atau yang mengendarai motor kurang fokus atau dalam keadaan kurang pada kesehatannya, kita juga tidak tahu,” kata Rahman.

Oleh karena itu, Rahman memberikan saran bagi Forum Lalu Lintas untuk menambah keamanan di area sekitar Alun-aalun Tugu Kota Malang. Hal itu untuk setidaknya menurunkan kecepatan pengendara baik roda dua atau roda empat yang akan melewati Alun-Alun Tugu.

Baca Juga  DLH Kota Malang Terus Gencarkan Strategi Pemilahan Sampah

“Mungkin seperti pita kejut ya. Setidaknya untuk mengurangi kecepatan kendaraan. Dan ketika melintasi Alun-Alun Tugu, bisa menikmati suasananya,” beber Rahman.

“Karena kalau melintasi dengan pelan-pelan bawa kendaraan itu akan lebih menikmati karena Alun-Alun Tugu ini secara konsep berbeda dengan yang dulu,” imbuh Rahman. (hs/hel)