Beranda

Dosen Keperawatan Tewas Mengenaskan: Jejak Sperma dan Harta Hilang, Indikasi Pembunuhan Berencana di Bungo

Dosen Keperawatan Tewas Mengenaskan: Jejak Sperma dan Harta Hilang, Indikasi Pembunuhan Berencana di Bungo
Ilustrasi pembunuhan (Ist)

Kasus kematian dosen keperawatan di Bungo menggegerkan publik. Ditemukan sperma, lebam di tubuh, serta mobil dan motor hilang, polisi menduga kuat korban pembunuhan disertai pemerkosaan.

INDONESIAONLINE – Kabar tragis menyelimuti dunia pendidikan di Kabupaten Bungo, Jambi. EY (40), seorang dosen sekaligus Ketua Program Studi S1 Keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo, ditemukan tak bernyawa di kediamannya di Perumahan Al-Kausar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

Temuan mengejutkan ini, yang melibatkan jejak sperma dan hilangnya aset berharga, memicu dugaan kuat adanya tindak pembunuhan berencana yang disertai pemerkosaan.

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, pada Minggu (2/11/2025), mengonfirmasi bahwa hasil visum awal menunjukkan adanya sperma di celana korban. “Diduga ada pemerkosaan, karena ditemukan sperma di celana korban,” ujar Natalena melalui pesan singkat.

Kronologi dan Temuan Mengejutkan

EY ditemukan terbaring di atas kasur kamarnya, dalam kondisi tertutup sarung. Tim identifikasi yang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) menemukan sejumlah kejanggalan yang mengarah pada tindak kriminal serius.

Selain adanya sperma, tubuh korban juga menunjukkan tanda-tanda kekerasan, seperti lebam di wajah, bahu, leher, serta luka di bagian kepala. Temuan ini sontak memperkuat dugaan polisi bahwa EY bukan meninggal secara wajar, melainkan menjadi korban kekerasan brutal.

Tidak hanya itu, misteri semakin dalam dengan hilangnya mobil dan sepeda motor milik korban dari TKP. “Patut diduga pembunuhan karena harta benda korban seperti sepeda motor dan mobil tidak ada di TKP,” tambah AKBP Natalena. Hilangnya aset ini membuka spekulasi motif perampokan yang berujung pada pembunuhan.

Investigasi Berlanjut: Perburuan Bukti dan Pelaku

Saat ini, pihak kepolisian Polres Bungo tengah gencar melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap tabir di balik kematian EY. Fokus utama penyelidikan adalah pengumpulan bukti rekaman CCTV.

“Kami lagi kumpulkan CCTV di perumahan warga radius 1 Km dan akses jalan yang kiranya dilalui kendaraan korban, namun ini masih kami dalami lagi,” jelas Natalena.

Radius pencarian CCTV bahkan diperluas hingga 11 kilometer dari lokasi kejadian, menunjukkan keseriusan polisi dalam melacak jejak pelaku.

Kasus ini telah menarik perhatian luas, mengingat korban adalah seorang akademisi yang dikenal di lingkungan kampus. Proses evakuasi jenazah EY ke RSUD Hanafie Bungo untuk pemeriksaan lebih lanjut juga melibatkan bantuan warga setempat, menunjukkan solidaritas masyarakat di tengah duka.

Kehilangan EY bukan hanya duka bagi keluarga dan institusi IAKSS, tetapi juga pengingat akan pentingnya keamanan dan perlindungan bagi setiap individu, khususnya perempuan. Publik menantikan hasil investigasi kepolisian, berharap pelaku dapat segera diidentifikasi dan mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.

Exit mobile version