INDONESIAONLINE – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang tidak hanya meraih medali perak dalam ajang debat Internasional 2nd Asian Debating Championship (AADC) Qatar Debate 2023 di Muscat, Oman, beberapa waktu lalu, Tim Debatter Fakultas Humaniora UIN Malang juga meraih best speaker.

Dua mahasiswa, yakni M Husain Rifa’i dan Ummi Hasanah dinobatkan sebagai best speaker. M Husain Rifa’i dinobatkan sebagai best speaker 1 dan Ummi Hasanah dinobatkan sebagai best speaker 3.

Dua mahasiswa Fakultas Humaniora itu dinobatkan sebagai best speaker karena dinilai oleh dewan juri telah memiliki performa yang ekselen selama mengikuti proses perlombaan.

M Husain Rifa’i menjelaskan, menjadi best speaker 1 tentunya menjadi sebuah kebanggaan. Bahkan, ia awalnya juga tak menyangka menjadi best speaker 1. Untuk itu, ia sangat merasa bersyukur atas capaian ini.

Baca Juga  Seluruh Civitas Akademika UIN Malang Diminta Sukseskan Penerimaan Mahasiswa Baru

Capaian ini tentu berdasarkan penilaian para dewan juri yang melihat setiap performance para peserta dalam setiap tahapan yang ada. “Saya sangat bersyukur. Ini surprise bagi saya karena sebelumnya saya tidak membayangkan,” jelasnya.

Sama dengan Husain, Ummu Hasanah juga tak menyangka, dirinya menjadi best speaker 3. Nominasi best speaker menurutnya merupakan sebuah hal yang kian memotivasi peserta untuk terus berusaha meningkatkan kompetensi berbahasa, khususnya bahasa Arab.

“Di luar dugaan saya (bisa menjadi best speaker). Sebelumnya tidak ada nominasi sebagai best speaker. Saya sangat bersyukur sekali,” ungkapnya.

Untuk diketahui juga, tim Debatter Fakultas Humaniora sebelumnya sukses meriah medali perak dalam ajang AADC Qatar Debate 2023. Tim dari Fakultas Humaniora unggul dalam setiap tahapan, hingga akhirnya dapat lolos dalam tiap tahap. Mulai dari penyisihan, knock-out, semifinal hingga final.

Baca Juga  UIN Malang Jadi Contoh Banyak PTKIN, Dijuluki Suhunya Suhu

Ajang ini sendiri merupakan ajang kelas internasional untuk mencari bibit-bibit unggul yang kompeten dalam penguasaan Bahasa Arab. Ajang yang digelar tiap dua tahun sekali ini, menjadi melibatkan peserta dari seluruh perguruan tinggi di dunia. (as/hel)