INDONESIAONLINE – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang kehadiran tamu istimewa, yakni Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Kerajaan Arab Saudi Dr Abdul Aziz Ahmad MA.

Momen kunjungan itu juga diisi dengan forum group discussion (FGD) dengan tema “Pengembangan Kelembagaan: Kolaborasi Internasional di Kerajaan Arab Saudi”.

Abdul Aziz menyampaikan bahwa bahasa Indonesia juga harus menjadi kebanggaan. Sebab, bahasa Indonesia  menjadi bahasa di Nusantara. Bahasa Indonesia digunakan oleh umat Muslim terbesar di dunia. Bahkan, jika dikumpulkan  jumlahnya mungkin mendekati jumlah seluruh orang Arab.

“Indonesia sangat kaya akan bahasa, bahkan jumlahnya mencapai 668 bahasa. Ini dari hasil riset. Namun yang mempersatukan adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia harus didorong menjadi peradaban,” jelasnya.

Ke depan, untuk maju, tentunya ditandai dengan kemajuan sebuah peradaban. Peradaban ini salah salah satunya adalah bahasa. Untuk itu, bahasa Indonesia harus didorong untuk menjadi peradaban.

Baca Juga  UIN Malang Lakukan Tinjauan Manajemen, Rektor Zainuddin: Standar Mutu Harus Dicapai

“Peradaban seperti apa yang kita usung, itu yang jadi pekerjaan rumah (PR). Konsep peradaban itu punya banyak teori dan itu perlu pendalaman supaya jadi bahasa peradaban,” terangnya.

Lebih lanjut, pengembangan peradaban tentunya perlu berlomba untuk mengembangkan bahasa selain bahasa Arab, namun mengusung peradaban. Sebab, bahasa, kembali ditegaskannya, merupakan salah satu ciri peradaban maju.

“Salah satu ciri peradaban maju adalah bahasa digunakan untuk bahasa kemanusiaan, kalau sekarang bahasa Inggris banyak yang digunakan. Artinya kita masih berada  pengaruh peradaban orang lain,” jelasnya.

Badrus Sholeh MA PhD, atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Riyadh, menambahkan, UIN Maliki Malang mempunyai kesempatan yang sangat besar untuk bekerja sama dengan kampus-kampus terbaik di Arab Saudi.

“Tiga hal yang bisa dimanfaatkan, pertama sitasi Internasional dan penelitian dan kolaborasi internasional. 3 hal ini jadi kesempatan UIN Malang untuk kerja sama dengan kampus Arab di semua bidang,” paparnya.

Baca Juga  Keren, Mahasiswa UIN Maliki Malang Persembahkan Juara 1 Lomba Debat Bahasa Arab Tingkat Nasional

Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr Zainuddin MA menjelaskan, UIN Maliki Malang merupakan kampus yang memiliki 7 fakultas dengan 48 program studi (prodi). UIN Maliki Malang memiliki 3 kampus. Kampus 3 saat ini terus dibangun dan dikembangkan dan mendapatkan hibah dari Saudi Fund Development (SFD).

UIN Maliki Malang mempunyai fasilitas yang lengkap, mulai dari ma’had hingga pusat hafalan Al-Qur’an. Lebih dari 3.000 mahasiswa dari berbagai prodi hafal Al-Qur’an.

Di sinilah diharapkan para mahasiswa bisa menguatkan disiplin ilmu dengan Al Qur’an, hadis dengan modalnya bahasa Arab. Sebab, hal tersebut sebagai kunci dan pembedah dari ilmu keagamaan.

“Kami harap, Pak Dubes, mahasiswa dari Arab atau Timur Tengah jauh bisa lebih banyak. Kami harap Pak Dubes juga bisa mempromosikan UIN Maliki Malang,” pungkasnya. (as/hel)