INDONESIAONLINE – Setelah disuarakan oleh akun TikTok @M. Fatih Alhabi terkait dugaan pelecehan seksual oleh oknum dosen Muhammadiyah Surabaya, kasus terus bergulir.

Terbaru, Fatih mengatakan jika dosen yang berinisial J (48) yang diduga sebagai pelaku pelecehan seksual di kampus tersebut telah dipecat, Minggu (15/5/2023).

“Baik, kemarin hari Minggu (15/5/2023) saya didampingi ketua himpunan bersama komisioner ketua BEM menghadap kerumah dekan atas instruksi pimpinan kampus terkait video saya yang viral di Tiktok atau media sosial,” ucap Fatih membuka videonya

“Dan kami diperlihatkan surat berita acara pemecatan yang kemudian dibacakan oleh komisioner ketua BEM fakultas,” lanjutnya.

Sayangnya, masih kata Fatih, banyak kejanggalan dalam surat pemecatan itu. “Saya merasa masih banyak kejanggalan. Berita acara pemecatan pada kode etik tertanggal hari Rabu (10/5/2023) hanya berdasarkan pengakuan sepihak dari terduga dosen pelaku yang berinisial J melalui pendampingan yang mengaku bahwasanya itu adalah perzinaan,” jelas Fatih

Ia menilai, status yang diambil yaitu perzinaan diambil secara pihak, mengingat pelapor belum memberikan keterangan apa-apa. “Namun dari pihak pelapor melalui pendampingan belum dapat memberikan keterangan apapun. Tanpa menimbang lebih lanjut keterangan terduga pelapor itu diputuskan bahwasanya kasus tersebut adalah kasus perzinaan,” ucapnya.

Fatih kemudian menilai pemecatan dosen terduga pelaku itu diambil terburu-buru tanpa menunggu keterangan pelapor.

Baca Juga  Wanita Diduga PNS Mengaku Gunakan Dana Pemerintah untuk Pasang Behel

Pada kesempatan itu juga, Fatih mengatakan banyak sekali dugaan dan pertanyaan mengenai pelapor yang enggan untuk memberikan pernyataan mengenai kasus tersebut.

“Karena menurut saya banyak dugaan-dugaan yang beredar di luar bahwasanya kenapa terduga pelapor ini tidak mau memberikan keterangan, karena ada banyak dugaan-dugaan intimidasi dari berbagai kalangan terkait kasus yang terjadi atau laporan yang masuk melalui email tersebut, email yang ada di surat keterangan pemecatan tersebut,” jelas Fatih

Fatih juga mempertanyakan mengapa hingga saat ini kasus tersebut masih belum dipublikasikan ke masyarakat kampus Muhammadiyah Surabaya. Hal ini didasarkan atas pernyataan Ketua Himpunan 2023 yang mengatakan di depan dekan secara langsung bahwa ia belum mendapatkan informasi mengenai sosialisasi tersebut.

“Dan beberapa teman-teman juga belum mendapatkan informasi tentang hal itu,” ungkap Fatih.

Tak hanya itu saja, Fatih juga mempertanyakan status pemecatan itu permanen atau hanya sementara, sebab Fatih menambahkan status dosen terduga pelaku pada website Dikti masih berstatus aktif.

“Dan fakta mengenai pemecetan terduga pelaku ini masih menjadi pertanyaan dikalangan publik. Apakah betul sudah dipecat karena pada website dikti status terduga pelaku masih berstatus aktif tertanggal sampai Sabtu (14/5/2023). Status yang masih aktif ini dipertanyakan karena melalui surat pemecatan pada sidang kode etik ini terduga pelaku sudah dipecat hari Rabu. Namun sampai sekarang status dosen terduga pelaku ini masih aktif di pd dikti. ” kata Fatih

Baca Juga  Ngeri, Pelecehan Seksual Diduga Pelaku Anak BEM UNY

Dengan begitu, Fatih menegaskan masih enggan untuk menghapus video yang telah ia unggah di Tiktoknya. “Itu yang menjadi pertanyaan-pertanyaan kami dan kemudian saya menyatakan kepada bapak dekan bahwasanya saya belum bisa takedown ,” pungkas Fatih.

Adapun sebelumnya Fatih membuka kasus pelecehan seksual yang terjadi di Kampus Muhammadiyah Surabaya. Video Fatih kemudian viral dan membuat dirinya dipanggil pihak kampus. Setelahnya, muncullah surat berita acara pemecatan dosen terduga pelaku itu.

Pada video pertamanya, Fatih menyebut ada kasus pelecehan seksual yang ditutup-tutupi. “Dan kalian lihat suasana kampus hari ini tenang dan damai, namun dibalik ketenangan dan kedamaian yang ada di kampus ini ternyata ada sebuah kisah pilu menyedihkan dan menyakitkan yang ditutup-tutupi yaitu kejadian pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu oknum dosen,” ucap Fatih

“Dan identitas pelaku hingga saat ini masih ditutup-tutupi dan pelaku belum diproses sama sekali,” tambahnya

Lalu pada video berikutnya, ia menjelaskan jika dosen terduga pelaku berinisial J (48) dan mengajar Fakultas Matematika. “Diduga dosen yang melakukan pelecehan seksual di kampus Muhammadiyah Surabaya berasal atau mengajar di jurusan matematika dan berinisial J,” ucap Fatih (ina/dnv).