INDONESIAONLINE – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) akan turut ambil bagian dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Pengembangan IKN di Kalimantan Timur sendiri diprediksi juga bakal menjadi magnet baru bagi masyarakat. Peluang tersebut yang coba ditangkap oleh APERSI. 

Tentunya untuk mendukung dalam hal ketersediaan hunian atau rumah. Baik rumah yang bersifat subsidi oleh pemerintah atau rumah non subsidi. 

“Kalau berkaitan dengan IKN, kami sudah siap untuk mensupport migrasi masyarakat untuk penyediaan rumah di kawasan IKN,” ujar Ketua Umum (Ketum) APERSI Junaidi Abdullah, Rabu (8/3/2023) sore. 

Junaidi mengatakan, hal tersebut juga telah dikoordinasikan dengan DPD APERSI Kalimantan Timur. Dengan memastikan ketersediaan lahan yang akan dibangun pemukiman. 

Baca Juga  Maling Asal Kediri Dibekuk di Rumah Pacarnya Setelah Beraksi di Tulungagung

“Sudah survey, kami sudah koordinasikan dengan APERSI Kalimantan Timur. Ketersediaan lahannya sudah ada,” imbuh Junaidi. 

Untuk pengembangan IKN, Junaidi mengatakan bahwa pihaknya akan bersiap untuk menyediakan rumah hingga sebanyak 10.000 unit. 

Yang diantaranya terbagi sebesar 70 persen untuk rumah bersubsidi dan sisanya yakni sebesar 30 persen untuk rumah non subsidi. 

Namun untuk pelaksanaannya, dirinya masih belum dapat memastikan. Sebab masih menunggu tahapan pembangunan IKN resmi dimulai. 

“Pembangunan IKN kan belum dimulai, kalau sudah dibangun baru kita mulai. Terutama kalau sudah banyak yang migrasi,” terangnya. 

Sebagai informasi, untuk harga Junaidi mengatakan, per unit rumah subsidi akan dibanderol dengan harga Rp 168 juta. Sedangkan untuk swasta atau non subsidi minimal seharga Rp 500 juta. 

Baca Juga  Prabowo Puji Komitmen Jokowi Dalam Dukung Pertahanan di Indonesia

“Kalau di sini (Jawa Timur) kan kisaran harganya sekitar Rp 150 juta,” pungkas Junaidi.