INDONESIAONLINE – Profesor Menachem Ali seorang guru besar filologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengungkap fakta mengejutkan. Ia menyampaikan, dirinya menemukan kutipan dan nama dewa Hindu dalam Alquran.

Prof Menachem melanjutkan, dalam Alquran ditemukan istilah Harut dan Marut. Arti dua kata tersebut tidak ditemukan dalam bahasa Arab.

“Para ulama menjelaskan (dua kata) ini adalah istilah asing yang tidak bisa dikonfirmasi dalam bahasa Arabnya. Tapi ketika dicari dari bahasa lain, ketemu. Ternyata dari bahasa Sansekerta dalam kitab Weda disebutkan 2 Dewa Harut dan Dewa Marut,” ucap Prof Menachem.

Dalam penjelasannya, Prof Menachem mengatakan jika dalam bahasa Sansekerta, di atas cahaya ini ada Tuhan. Dalam bahasa Sansekerta, cahaya itu Dev jadi dewa. Sementara dalam agama Islam, malaikat diciptakan dari cahaya.

“Jadi ada poin penting sebenarnya. Jadi tidak salah bila dalam Alquran itu semua agama para nabi asalnya satu. (Dan kemudian) Islam datang untuk menyempurnakan dan mengoreksi (agama nabi sebelumnya). Nah Itulah sebabnya kalau kita temukan dalam dokumen seperti ini menarik, ini yang penting,” terangnya.

Baca Juga  Bagaimana Malaikat Maut Mencabut Nyawa Ratusan Mahluk dalam Satu Waktu?

Selain itu, ada kesamaan pembahasan antara Al-Quran dengan Kitab Manawa Dharmasastra.

“Di dalam Alquran itu ada ayat 9 dalam Surah Ar Rum. Artinya, dari sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah dia jadikan siang untuk bekerja, mencari rezeki Allah dan malam untuk istirahat,” ungkap Prof Menachem.

Lantas Prof Menachem mengatakan Al-Quran tidak tiba-tiba membahas demikian. Ada rangkaian kitab sebelumnya yang juga membahas hal demikian.

“Apakah ini tiba-tiba? Tidak. Ada rangkaian dengan kitab sebelumnya. Di dalam Kitab Taurat tidak ada. Di dalam Kitab Injil tidak ada. Tetapi saya temukan ini di dalam Kitab Weda, khususnya di dalam Kitab Manawa Dharmasastra,” jelasnya.

Kitab Manawa Dharmasastra maksudnya kitab suci yang diterima oleh Manu dan ayatnya berbunyi dalam teks yang luar biasa itu ‘ratri swapnaya butanam (kami jadikan buta/malam itu untuk istirahat) restaya karya manamaha (dan kami jadikan siang hari untuk bekerja bagi makhluk itu).

Baca Juga  3 Doa Nabi yang Dijabah Allah Terabadikan Dalam Al-Qur'an

Lantas ada anggapan bahwa Nabi Muhammad menjiplak Kitab Weda. Menurut Prof Menachem, hal tersebut tidak mungkin karena jarak Saudi Arabia dan India jauh.

“Namun bagaimana mungkin Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam dianggap menjiplak dari Kitab Weda. Padahal antara Saudi Arabia dengan India itu jaraknya jauh. Antara bahasa Arab dengan bahasa Sanksekerta, enggak ada sama sekali persamaannya, tapi isinya bisa sama,” pungkas Prof Menachem (bn/dnv).