INDONESIAONLINE – RSUD dr Saiful Anwar Malang akan tampak lebih segar ke depannya. Bekerja sama dengan Bank Jatim, nantinya para pedagang kaki lima yang saat ini berjualan di depan pagar akan segera diberi tempat.

Bank Jatim bersama RSUD dr Saiful Anwar memiliki harapan sama untuk membuat suatu kawasan terpadu bagi pedagang kaki lima. Keinginan tersebut tak lain untuk menyedot lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, bahkan yang lainnya.

Plt Direktur RSUD dr Saiful Anwar Malang dr Kohar Hari Santoso mengatakan bahwa sinergitas dengan Bank Jatim perlu ditingkatkan. Karena selain membuat estetika rumah sakit menjadi lebih baik, juga membuat kenyamanan bagi pengunjung yang datang ke rumah sakit.

“Secara kasat mata RSUD Saiful Anwar sudah berubah. Tapi itu tidak cukup. Sekarang kalau dilihat seperti kumuh, karena banyak warung berdiri di situ,” keluh Kohar, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga  5 Hal Atasi Insomnia ala Dokter Zaidul Akbar, Jam Tidur Sehat Bakal Normal Lagi

Bekerja sama dengan Bank Jatim, Kohar berharap hal ini dapat berkelanjutan. Sebab,  pihaknya memiliki keyakinan rumah sakit milik Provinsi Jawa Timur ini akan terus berkembang dan lebih baik.

“Ini juga mendukung Kota Malang karena tampilan depan itu nyambung ke Kayutangan Heritage,” tutur Kohar.

Sementara itu Direktur IT dan Digital Bank Jatim  Zulhelfi Abidin mengaku telah mendengar dan menangkap keinginan RSUD dr Saiful Anwar. Saat ini, pihaknya akan segera mewujudkan rumah sakit yang estetik dengan tidak adanya kekumuhan di halaman depan.

“Pedagang kaki lima yang di depan itu kami pindahkan ke dalam sehingga lebih tertib dan estetika dari luar jadi lebih bagus,” kata Zulhelfi.

Tak hanya itu. Bank Jatim juga akan memberikan pembiayaan kepada pedagang kaki lima tersebut. Supaya mereka usahanya bisa dikembangkan lebih baik lagi.

Baca Juga  Perebutkan Piala Wali Kota Malang, Ribuan Karateka Akan Bertarung di Kejuaraan Karate Festival and Open Turnamen

”Sampai berapa pembiayaannya? Itu tergantung kebutuhan mereka. Sementara total nanti ada 15 kios di RSUD dr Saiful Anwar,” kata Zulhelfi.

“Nanti dari sini akan kami lanjutkan ke rumah sakit atau public service yang lain. Target kami seluruh rumah sakit di Jatim bisa seperti ini,” imbuhnya.

Disinggung masalah QRIS sebagai konsep pembayaran, Zulhelfi menegaskan nantinya akan ada sosialisasi. Sebab, saat ini memang sudah era digital.

“QRIS nanti akan disosialisasikan. Kalau melihat digital transformasi, itu kan sudah didorong covid-19 tahun 2020. Harusnya pembeli saat ini tidak musim transaksi menggunakan konvensional. Kalau dilihat statistik, memang tunai sudah turun. Orang lebih memilih nontunai,” tuturnya.