INDONESIAONLINE – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (25/4/2024). Kabar erupsi tersebut disampaikan melalui situs resmi magma.esdm.go.id.

Dalam laporan Petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur Liswanto, erupsi Semeru hari ini terjadi sekira pukul 08.34 WIB. Dimana tinggi kolom letusan teramati ± 1000 meter di atas puncak (± 4676 meter di atas permukaan laut).

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung,” tulis laporan Liswanto pada pukul 08.34 WIB.

Erupsi tersebut juga disertai dengan laporan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) yang masih dengan status oranye. Di mana status tersebut mengindikasikan adanya potensi erupsi dan meminta maskapai penerbangan untuk waspada.

Baca Juga  5 Wisata Pantai di Lumajang Jawa Timur dengan Pemandangan Super Indah

Warna oranye juga diartikan sebagai letusan dengan kode yang berpotensi membahayakan penerbangan, sehingga setiap pesawat harus berhati-hati dan menghindari kawasan di sekitar gunung tersebut.

Dalam laporan Liswanto, pada Kamis (25/4), update pukula 06.00 hingga 12.00 WIB terjadi 9 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 15-22 mm, dan lama gempa 70-130 detik.

“(Terjadi) 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-8 mm, dan lama gempa 24-83 detik. 1 kali Harmonik dengan amplitudo 8 mm, dan lama gempa 65 detik,” demikian keterangan Liswanto.

Petugas juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” imbaunya.

Baca Juga  Pemkab Malang Lakukan Pelebaran Jalan tapi, Dihentikan PT KAI, Ada Apa?

Selain itu, Liswanto juga meminta masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru. Karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

“(masyarakat diharapkan) Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkas Liswanto. (bin/yak)