INDONESIAONLINE – Perkembangan teknologi telah merambah ke berbagai hal, termasuk dalam hal berdonasi. Berbagai platform donasi telah banyak berkembang. Hal inipun begitu memudahkan berbagai pihak untuk membagikan sedikit rezeki mereka kepada yang membutuhkan. Namun, perihal donasi secara online bagaimana pemanfaatan di kalangan masyarakat, khususnya pada generasi milenial?
Sebuah survei yang dilakukan tSurvey menguak seberapa antusias para generasi milenial memanfaatkan platform donasi digital. 952 responden berusia 26 hingga 4 tahun yang disurvei, 64 persen sudah pernah memanfaatkan platform donasi online.
“Sedangkan 36 persen responden lainnya melakukan lebih dari 50 persen donasinya secara online,” kutip laporan dalam laman resminya.
Antusiasme milenial dalam melakukan donasi online ini tentunya tak lepas dari sejumlah kemudahan dalam berdonasi secara online. Kemudahan proses donasi melalui online sepertinya turut andil dalam meningkatkan frekuensi dan jumlah donasi para responden.
Dari hasil survei pun menguak bahwa responden yang melakukan donasi online secara intensitas lebih sering melakukan donasi dibandingkan responden yang melakukan donasi secara offline.
Bahkan, frekuensi responden yang berdonasi lebih dari satu kali dalam sebulan cukup tinggi dan mengalahkan mereka yang berdonasi offline dengan persentase mencapai 59 persen. Sementara, untuk responden yang berdonasi offline lebih dari satu kali persentasenya mencapai 50 persen.
Faktor yang mempengaruhi tingginya para milenial berdonasi secara online terdapat beberapa hal. Mulai dari opsi pembayaran non-tunai dikatakan 31 persen responden, kemudahan mencari informasi dikatakan 21 persen responden, memiliki lembaga yang kredibel dikatakan 19 persen responden. Kemudian, memiliki background donasi yang jelas dikatakan 16 persen responden dan adanya laporan penyaluran donasi dikatakan 11 persen responden.