Beranda

Heli Presiden Iran Jatuh, Berikut Pemimpin Negara yang Tewas Kecelakaan Pesawat

Heli Presiden Iran Jatuh, Berikut Pemimpin Negara yang Tewas Kecelakaan Pesawat

INDONESIAONLINE – Helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan jatuh di Jolfa, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, Minggu (19/5).

Lokasi jatuhnya heli tersebut sudah diketahui berkat drone bantuan Turki. Dilaporkan tidak ada tanda-tanda kehidupan di puing-puing heli itu. Namun, belum ada yang memastikan apakah Presiden Iran tewas dalam kecelakaan itu.

Berikut ini daftar pemimpin negara yang tewas karena kecelakaan pesawat.

PM Swedia Arvid Lindman

Pada 9 Desember 1936, Perdana Menteri Swedia saat itu Arvid Lindman meninggal ketika pesawat Douglas DC-2 yang ditumpanginya menabrak rumah-rumah di dekat Bandara Croydon. Insiden tragis itu terjadi saat kabut tebal sesaat setelah pesawat lepas landas.

Presiden Paraguay Jose Felix Estigarribia

Pada 7 September 1940, Presiden Paraguay Marsekal Jose Felix Estigarribia meninggal dalam kecelakaan pesawat.

Pemimpin Polandia Wladyslaw Sikorski

Pada 4 Juli 1943, tentara dan negarawan Polandia Wladyslaw Sikorski, yang memimpin pemerintahan Polandia di pengasingan selama Perang Dunia II, tewas ketika pesawatnya jatuh di Gibraltar, Spanyol.

Pemimpin Brasil Nereu Ramos

Tanggal 16 Juni 1958, Presiden sementara Brasil saat itu Nereu Ramos meninggal dunia ketika pesawat milik Cruzeiro Airlines yang dinaikinya jatuh.

Presiden Afrika Tengah Barthelemy Boganda

Tanggal 29 Maret 1959, Barthelemy Boganda, presiden Republik Afrika Tengah dan pahlawan kemerdekaan, meninggal dunia setelah pesawatnya jatuh.

Sekretaris Jenderal PBB Dag Hammarskjold

Pada  18 September 1961, pesawat Sekretaris Jenderal PBB Dag Hammarskjold, yang bertugas menengahi perdamaian di Kongo, jatuh di Zambia. Enam belas orang, termasuk Hammarskjold, tewas dalam kecelakaan itu.

Presiden Irak Abdul Salam Arif

Tepat 13 April 1966, Presiden Irak Abdul Salam Arif tewas dalam kecelakaan helikopter. Arif berkuasa melalui kudeta pada Februari 1963.

Presiden Bolivia Rene Barrientos

Tanggal 27 April 1969, Presiden Bolivia Rene Barrientos meninggal ketika helikopternya jatuh di Kota Cochabamba.

Perdana Menteri Yugoslavia Dzemal Bijedic

Pada 18 Januari 1977, pesawat Learjet 25 milik Perdana Menteri Yugoslavia Dzemal Bijedic jatuh di Gunung Inac dekat Kota Kresevo di Bosnia dan Herzegovina. Bijedic, istrinya, dan enam orang lainnya tewas dalam kecelakaan itu.

Perdana Menteri Mauritania Ahmed Ould Bouceif

Pada 27 Mei 1979, sebuah pesawat yang membawa Perdana Menteri Mauritania Ahmed Ould Bouceif, yang hendak menghadiri pertemuan puncak Afrika, jatuh di lepas Pantai Dakar, Senegal. Bouceif meninggal dalam kecelakaan itu.

Perdana Menteri Portugal Francisco Sa Carneiro

Pada tanggal 4 Desember 1980, Perdana Menteri Portugal Francisco Sa Carneiro dan Menteri Pertahanan Adelino Amaro da Costa tewas ketika pesawat mereka jatuh di ibu kota Lisbon setelah lepas landas.

Presiden Ekuador Jaime Roldos Aguilera

– Pada 24 Mei 1981, Presiden Ekuador Jaime Roldos Aguilera dan Menteri Pertahanan Mayjen Marco Subia Martinez kehilangan nyawa ketika pesawat yang mereka tumpangi jatuh di dekat perbatasan Peru.

Presiden Panama Omar Torrijos

– Pada 31 Juli 1981, Presiden Panama Omar Torrijos meninggal ketika pesawat kecil yang diterbangkannya jatuh di hutan.

Presiden Mozambik Samora Machel

– Pada 19 Oktober 1986, sebuah pesawat bermesin ganda yang membawa Presiden Mozambik Samora Machel dan beberapa menteri Mozambik jatuh di dekat perbatasan Mozambik-Afrika Selatan. Tiga puluh tiga orang tewas dalam kecelakaan itu, termasuk Machel, beberapa menteri dan pejabat tinggi pemerintah Mozambik. Dalam penyelidikan yang dilakukan setelah kecelakaan itu, pilot dinyatakan bersalah.

Perdana Menteri Lebanon Rashid Karami

– Pada 1 Juni 1987, Perdana Menteri Lebanon Rashid Karami kehilangan nyawa ketika sebuah bom meledak di helikopter yang ia tumpangi untuk berangkat ke Beirut, Lebanon. Bom yang dikendalikan dari jarak jauh itu berbobot sekitar 300 gram dan diletakkan di belakang kursi tempat dia duduk tersebut. Bom diledakkan tak lama setelah lepas landas. Hanya Karami yang tewas dalam insiden itu.

Presiden Pakistan Zia-ul-Haq

– Pada 17 Agustus 1988, sebuah pesawat militer C-130 yang membawa Presiden Pakistan Zia-ul-Haq, lima jenderalnya, dan Duta Besar Amerika Serikat Arnold Lewis Raphel jatuh di dekat Bahawalpur, sekitar 530 kilometer selatan ibu kota Islamabad. Dalam kecelakaan yang tidak ada korban selamat itu, penyelidik fokus pada kemungkinan sabotase.

Presiden Burundi Cyprien Ntaryamira dan Presiden Rwanda Juvenal Habyarimana

Tanggal 6 April 1994, sebuah pesawat yang membawa Presiden Burundi Cyprien Ntaryamira dan Presiden Rwanda Juvenal Habyarimana ditembaki di dekat Bandara Kigali. Tak ada korban selamat dari pesawat yang jatuh di kawasan lokasi istana kepresidenan itu.

Pemimpin Makedonia Boris Trajkovski

Pada 26 Februari 2004, sebuah pesawat yang membawa Boris Trajkovski, yang menjabat sebagai presiden kedua Makedonia, dan delegasi yang menyertainya jatuh di dekat Kota Mostar di Bosnia dan Herzegovina. Delapan orang, termasuk Trajkovski dan penasihatnya, tewas dalam kecelakaan itu. Sebuah komisi internasional yang dibentuk untuk menyelidiki kecelakaan pesawat tersebut mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa kecelakaan pesawat tersebut adalah akibat dari “kesalahan pilot”.

Presiden Polandia Lech Kaczynski

Tanggal 10 April 2010, sebuah pesawat Tupolev 154 yang membawa 96 orang  termasuk Presiden Polandia Lech Kaczynski dan istrinya  tiba di Bandara Smolensk Rusia. Mereka akan menghadiri upacara memperingati Pembantaian Katyn, yakni sekitar 22.000 orang Polandia dieksekusi mati selama periode Stalin.

Saat akan mendarat, pesawat jatuh ke kawasan hutan. Tidak ada yang selamat dalam peristiwa itu.

Presiden Chili Sebastian Pinera

Pada 5 Februari 2024, helikopter Robinson R-66 yang membawa mantan Presiden Chili Sebastian Pinera dan rombongan jatuh di Danau Ranco di wilayah Los Rios. Helikopter tersebut jatuh sesaat setelah lepas landas akibat hujan lebat dan kabut tebal. Tiga orang berhasil terjun ke danau dan sampai ke tepi danau. Adapun Pinera tewas karena tidak bisa melepas sabuk pengamannya.(red/hel)

Exit mobile version