INDONESiAONLINE  – Hizbullah Lebanon mengklaim menembak jatun drone Israel  pada Minggu (29/10/2023). Drone itu ditembak jatuh di Lebanon Selatan dengan rudal permukaan ke udara.

Pengumuman itu dilakukan Hizbullah Lebanon kali pertama usai bentrokan di perbatasan Lebanon meningkat.

Melansir laporan Reuters, Hizbullah mengatakan jika drone itu ditembak di dekat Khiam, sekitar 5 km (3 mil) dari perbatasan dengan Israel, dan terlihat jatuh di wilayah Israel. Dua sumber keamanan di Lebanon mengatakan ini adalah pertama kalinya Hizbullah mengumumkan jatuhnya pesawat tak berawak Israel.

“Mereka menyindir bahwa mereka memiliki kemampuan ini, namun ini adalah pertama kalinya mereka menyatakan bahwa mereka memiliki kemampuan semacam ini untuk menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak,” kata Mohanad Hage Ali dari Carnegie Middle East Center.

Baca Juga  Vladimir Putin Trending setelah Sebut Tanah Asli Palestina Direbut Israel dengan Kekuatan Militer 

Kementerian Pertahanan Israel tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar soal klaim Hizbullah Lebanon tersebut.

Sebelumnya pada Minggu (29/10/2023), pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon UNIFIL mengatakan bahwa salah satu anggotanya terluka. Hal ini terjadi lantaran adanya peluru menghantam pangkalannya di dekat Desa Houla di perbatasan Lebanon-Israel pada Sabtu (28/10/2023).

Tentara Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon telah saling baku tembak setiap hari, sejak dimulainya konflik Gaza tiga minggu lalu.

Sekitar 46 pejuang Hizbullah telah tewas dan 43 lainnya luka-luka di perbatasan sejauh ini, kata kelompok itu. Hizbullah juga menyebutkan bahwa mereka telah melakukan 84 serangan di 42 titik di sepanjang perbatasan sejak dimulainya bentrokan.

Baca Juga  Israel Kubur Hidup-hidup Warga, Kemenkes Palestina Meradang

Sementara, Militer Israel mengklaim setidaknya tujuh tentaranya telah tewas sejauh ini.

UNIFIL mengatakan pada Sabtu (28/10/2023) bahwa kantor pusatnya di dekat kota pesisir Naqoura di Lebanon juga dirusak oleh sebuah peluru yang mendarat di dalam pangkalan tersebut.

“UNIFIL menyatakan keprihatinan serius atas dua serangan terhadap pasukan kami yang tanpa kenal lelah bekerja 24/7 untuk memulihkan stabilitas di Lebanon Selatan dan mengurangi eskalasi situasi berbahaya ini,” tulis PBB UNIFIL di platform media sosial X. (bin/hel)