INDONESIAONLINE – Jika ada neraka di dunia, maka itu bagian utara jalur Gaza. Begitulah ucapan Juru Bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) Jens Laerke kepada wartawan.

PBB awal pekan ini menyampaikan, setidaknya 1,5 juta dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza telah meninggalkan rumah sejak perang dimulai.

Lebih dari 11 ribu warga Palestina termasuk 4.506 anak-anak telah terbunuh di Jalur Gaza sejak Israel mulai menggempur daerah kantong tersebut.

Ratusan ribu warga lainnya berbondong-bondong dipaksa mengungsi dengan berjalan kaki. Hal itu terjadi ketika pasukan Israel masuk lebih jauh ke lingkungan perkotaan yang padat dan menyerang rumah sakit tempat warga berlindung.

Kota Gaza telah menjadi fokus serangan darat Israel, dengan pertempuran sengit dan serangan udara dilaporkan terjadi pada Jumat (10/11) di daerah padat penduduk.

Baca Juga  207 Jiwa Melayang dalam 24 Jam Terakhir, Korban Tewas di Gaza Tembus 22.000

Arus orang yang tidak ada habisnya termasuk anak-anak, korban luka, dan orang lanjut usia terlihat bergerak ke selatan, sebagian besar berjalan kaki, hanya membawa ransel kecil dan barang-barang penting. Israel telah berulang kali menargetkan dan menyerang warga sipil yang menuju ke selatan.

“Jika ada neraka di Bumi, maka itu adalah bagian utara Jalur Gaza,” kata Jens Laerke.

Ia juga menyampaikan, pihaknya tidak dapat mengirimkan truk-truk bantuan ke jalur utara Gaza.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk juga menyerukan penyelidikan atas apa yang disebutnya penggunaan senjata peledak berdampak tinggi Israel di Jalur Gaza.

Dia mengatakan penggunaan senjata semacam itu menyebabkan kehancuran tanpa pandang bulu di daerah kantong Palestina yang terkepung.

Baca Juga  Prancis kirim Bantuan Medis ke Gaza