Beranda

Israel Serang Lokasi Pengungsian, All Eyws on Rafah Trending Topic

Israel Serang Lokasi Pengungsian, All Eyws on Rafah Trending Topic

INDONESIAONLINE – All Eyes on Rafah menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan di media sosial. Bahkan, hal ini menjadikan kata tersebut trending nomor satu pada Selasa (28/5/2024) siang.

Tren ini muncul setelah Israel melakukan serangan udara terhadap lokasi pengungsian yang dihuni oleh warga Gaza di Rafah pada malam Ahad (26/5/2024), menyebabkan sedikitnya 40 orang tewas.

Serangan ini terjadi tiga hari setelah Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk menarik mundur pasukannya dari Rafah.

Video yang dirilis oleh media Palestina memperlihatkan kobaran api di dalam kamp pengungsian yang dikelilingi oleh tembok seng. Korban yang mengalami luka bakar parah dievakuasi dari tempat kejadian, sementara jenazah bayi-bayi ditempatkan di lantai rumah sakit dalam kondisi yang mengerikan.

Rafah adalah tempat perlindungan bagi jutaan pengungsi dari wilayah lain di Gaza yang berusaha menghindari serangan Israel. Terletak di wilayah paling selatan di Gaza, Rafah berbatasan dengan Semenanjung Sinai di Mesir.

Namun, apa makna sebenarnya dari All Eyes on Rafah?

All Eyes on Rafah merupakan panggilan kepada masyarakat dunia untuk memperhatikan apa yang terjadi di Rafah dan untuk tidak mengabaikan situasi yang sedang terjadi di sana.

Menurut laporan dari PantherNOW, panggilan All Eyes on Rafah pertama kali muncul ketika Israel menyerang Rafah pada bulan Februari 2024. Kini, panggilan tersebut kembali mencuat setelah serangan baru-baru ini oleh Israel di Rafah.

Panggilan ini dimaksudkan agar semua orang bisa melihat penderitaan yang dialami oleh warga Rafah dan juga bisa menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh Israel.

Tidak hanya itu, All Eyes on Rafah juga mencerminkan ketegangan yang ada di kota tersebut, di mana mayat tersebar di mana-mana dan tidak ada tempat yang aman bagi siapa pun, baik itu wanita, orang tua, anak-anak, maupun semua orang yang tinggal di Rafah.

Tujuan dari panggilan All Eyes on Rafah ini adalah agar masyarakat dunia dapat memberikan bantuan kepada Rafah untuk keluar dari situasi yang mereka alami. Bantuan tersebut bisa berupa doa, atau seruan agar Israel menghentikan serangan terhadap kota tersebut.

Pada tanggal 24 Mei 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan bahwa Israel harus segera menghentikan serangan daratnya terhadap Rafah di selatan Gaza. Meskipun pengadilan tidak memiliki cara untuk menegakkan putusannya, keputusan tersebut menambah kecaman terhadap Israel atas perang tersebut yang telah menewaskan lebih dari 35.000 orang di Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat.

“Hakim Ketua Pengadilan, Nawaf Salam, menyatakan bahwa sesuai dengan kewajiban berdasarkan Konvensi Genosida, Israel harus segera menghentikan serangan militernya dan tindakan lainnya di wilayah Rafah yang dapat mengakibatkan kondisi hidup kelompok Palestina di Gaza menjadi hancur secara keseluruhan atau sebagian,” seperti yang dikutip oleh The New York Times (ina/dnv)

Exit mobile version