INDONESIAONLINE – Tank-tank Israel menembus jantung kota Khan Younis, Minggu (10/12/2023) waktu setempat. Pertempuran sengit Israel dan Hamas pun semakin sengit. Korban sipil terus berjatuhan.

Berbagai pengakuan warga di Khan Younis mengungkap betapa Israel benar-benar ingin menghancurleburkan Hamas.

“Itu adalah salah satu malam yang paling mengerikan. Perlawanan sangat kuat, kami bisa mendengar suara tembakan dan ledakan yang tidak berhenti selama berjam-jam,” kata seorang ayah empat anak yang mengungsi dari Kota Gaza dan berlindung di Khan Younis dilansir dari Reuters, Senin (11/12/2023).

Di ujung lain Jalur Gaza, di wilayah utara di mana Israel sebelumnya mengatakan pasukannya telah menyelesaikan sebagian besar tugas mereka, warga juga menggambarkan beberapa pertempuran paling sengit dalam perang tersebut sejauh ini.

“Saya yakin ini adalah pertempuran terkuat yang pernah kami dengar dalam beberapa minggu terakhir,” kata Nasser (59) ayah dari tujuh anak yang mengungsi di Jabaliya setelah rumahnya dihancurkan di Beit Lahiya, wilayah utara lainnya.

Baca Juga  Masjid 3D Pertama di Arab Saudi Karya Wajnat Abdulwahed

Ledakan terdengar saat dia berbicara. “Kami tidak akan meninggalkan Jabaliya apapun yang terjadi. Kami akan mati di sini sebagai martir atau mereka akan meninggalkan kami sendirian,” tegasnya.

Pertempuran sengit Hamas menghadapi Israel juga dikonfirmasi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang gagal mendorong gencatan senjata di Gaza.

“Saya perkirakan ketertiban umum akan segera rusak dan situasi yang lebih buruk bisa terjadi, termasuk wabah penyakit dan meningkatnya tekanan untuk mengungsi secara massal ke Mesir,” ucapnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mustahil memperbaiki situasi “bencana” di Gaza, di mana kebutuhan medis meningkat dan risiko penyakit meningkat sementara sistem kesehatan sangat berkurang.

Nestapa Gaza

Rumah sakit utama di Khan Younis dibanjiri korban tewas dan luka-luka. Pada Minggu tidak ada ruang tersisa di unit gawat darurat karena orang-orang membawa lebih banyak orang yang terluka dengan dibungkus selimut dan karpet.

Baca Juga  Gaza Jadi Kuburan Ribuan Anak-anak Palestina

Mohamed Abu Shihab meratap dan bersumpah akan membalas dendam atas putranya yang menurutnya telah dibunuh oleh penembak jitu Israel.

Sebagian besar penduduk Gaza kini terpaksa meninggalkan rumah mereka, banyak di antara mereka yang melarikan diri beberapa kali hanya dengan membawa barang-barang yang bisa mereka bawa.

Israel mengatakan mereka melakukan apa yang mereka bisa untuk melindungi warga sipil, namun sekutu terdekatnya, Amerika Serikat, mengatakan bahwa mereka tidak memenuhi janji-janji tersebut.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan sekitar 18.000 orang dipastikan tewas dan 49.500 lainnya terluka dalam serangan Israel, dan ribuan lainnya hilang dan diperkirakan tewas di bawah reruntuhan.

Jumlah korban tersebut tidak lagi mencakup jumlah korban di bagian utara wilayah kantong tersebut, yang berada di luar jangkauan ambulans dan rumah sakit yang tidak berfungsi lagi (ina/dnv).