INDONESIAONLINE – Hampir setiap masakan ada garamnya. Dengan ditambahkannya garam, masakan terasa lebih enak.
Namun, mengonsumsi natrium atau garam berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, kelebihan konsumsi garam bisa menjadi penyebab sejumlah penyakit, mulai dari hipertensi hingga penyakit jantung.
Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 1,89 juta kematian setiap tahun disebabkan oleh konsumsi terlalu banyak natrium, yang merupakan penyebab utama peningkatan tekanan darah dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Oleh karena itu, banyak sekali orang yang menghindari mengonsumsi garam. Bahkan yang paling parah, orang memasak tanpa garam saking berhati-hatinya.
Namun, anjuran berbeda justru disampaikan oleh dokter sekaligus pendakwah Zaidul Akbar. Dia menyarankan agar tidak meninggalkan garam dan tetap mengonsumsinya.
“Jangan tinggalkan garam, jangan musuhi garam, karena selama ini garam itu dimusuhi. Asal garam yang bener dan tidak berlebihan, insya Allah aman,” ujar dokter Zaidul dalam video yang diunggah di Youtube Dr. Zaidul Akbar Official, dikutip Senin (11/11).
Zaidul Akbar pun mengatakan banyak hadis yang membahas manfaat garam. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk tetap menyertakan garam dalam makanan, asal dengan takaran pas dan tidak berlebihan.
“Makanya kalau Anda makan buah potong, kalau dikasih garam, di dalam perut kita adem, gak kembung kita. Karena garam itu efeknya banyak banget ke tubuh kita, termasuk ke asam lambung, pencernaan,” katanya.
“Coba aja nanti kalau mau iseng coba, makan semangka tanpa garam dan makan semangka pakai garam. Beda. Di perut kita akan beda,” ucapnya.
Bahkan Zaidul Akbar menambahkan natrium atau garam merupakan salah satu booster untuk hormon estrogen atau testosteron. “Jadi, salah satu booster testosteron atau estrogen itu adalah menggunakan garam. Jadi, jangan tinggalkan garam,” ujar Zaidul Akbar. (mt/hel)