INDONESIAONLINE – Siapa yang tak pernah mendengar kisah Abu Nawas dengan humornya dan menjadi kisah menarik tersendiri dalam sejarah Islam? 

Bagi sebagian orang muslim percaya bahwa Abu Nawas merupakan seorang wali sekaligus ulama sufi yang tinggal di Iraq. Meski dianggap sebagai salah satu penyair terbesar sastra Arab, namun saat mendengar nama Abu Nawas yang terlintas dipikiran kita adalah humornya.

Dari sekian banyaknya kisah humor Abu Nawas, salah satu yang mencuri perhatian dan dikenang adalah pertanyaan Raja Harun Al-Rasyid tentang “Allah sekarang sedang apa”.

Jawaban Abu Nawas saat mendengar pertanyaan itu benar-benar cerdas dan masuk diakal.

Dikutip dari kanal Youtube HUMOR SUFI OFFICIAL, Kamis (28/7/2022) suatu hari, tidak biasanya banyak tamu yang berkumpul di istana Raja Harun Al Rasyid.

Ternyata, tamu yang berkumpul itu adalah para ulama. Mereka bersama Raja Harun membicarakan masalah agama hingga urusan negara.

Di sela-sela waktu santainya, sang raja lantas melontarkan pertanyaan kepada para ulama.

“Adakah di antara kalian yang tahu, kira-kira Allah sedang apa sekarang,” tanya Raja Harun kepada para ulama. 

Pertanyaan itu tentu saja tidak lazim. Namun, memang begitulah karakter dari Baginda Raja yang sering memberikan pertanyaan nyeleneh.

“Apakah paduka tidak mempercayai keberadaan Allah?” tanya balik salah satu dari mereka.

“Saya sangat percaya adanya Allah dan saya percaya Allah Maha segala-galanya menguasai segala alam semesta dan alam akhirat. Yang saya tanyakan kira-kira Allah sedang apa sekarang?” tanya Baginda Raja lagi.

Para ulama kemudian saling berpandang-pandangan satu sama lain. Mereka bingung harus menjawab apa.

“Tidak elok rasanya Baginda bertanya seperti itu. Jangan samakan dzat Allah dengan manusia,” ujar mereka.

Baca Juga  Maulid Nabi, Ini 4 Qasidah yang Populer Dibaca  

“Sudah saya katakan, saya tidak menyamakan dzat Allah dengan apapun, apalagi dengan manusia. Saya hanya ingin tahu kira-kira Allah sedang apa sekarang? Kalau kalian tidak tahu, bilang saja tidak tahu,” balas sang raja.

Sejenak suasana menjadi hening dan Raja teringat dengan sosok Abu Nawas.

“Mungkinkah Abu Nawas bisa menjawab pertanyaanku ini,” ucap Baginda dalam hati.

Kemudian, Baginda Raja menyuruh para pengawal untuk segera memanggil Abu Nawas ke istana. Beberapa pengawal pun berangkat untuk menjemput Abu Nawas ke rumahnya.

Namun saat itu Abu Nawas sedang tidak berada di rumah. Menurut sang istri, Abu Nawasa sedang berada di warung.

Para pengawal langsung bergegas mendatangi warung, tempat Abu Nawas nongkrong bersama warga.

“Abu Nawas, kamu dipanggil untuk menghadap Baginda Raja sekarang,” kata salah satu pengawal. 

Dengan pakaian seadanya, Abu Nawas pergi ke istana bersama beberapa pengawal kerajaan. Setibanya di istana, tampak beberapa ulama sedang berkumpul. 

Sang raja duduk berwibawa di singgasananya. Begitu melihat Abu Nawas, dia langsung memanggil.

“Sini ke depan Abu Nawas,” kata Baginda.

Abu Nawas segera merapat ke depan, setelah mengucapkan salam kepada para ulama. Belum lagi Abu Nawas duduk sempurna, tanpa basa-basi Raja bertanya kepada Abu Nawas.

“Ini para ulama yang ada di sini tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan saya. Saya ingin menguji kecerdasanmu. Apa kamu bisa menjawabnya atau tidak,” kata baginda raja kepada Abu Nawas.

“Wahai Paduka yang mulia, bukankah beliau beliau ini adalah ulama yang berilmu agama tinggi, sedangkan hamba hanyalah orang biasa. Rasanya tidak pantas kalau saya yang menjawabnya,” sahut Abu Nawas. 

Baca Juga  Mukjizat Rasulullah yang Tak Banyak Diketahui: Ubah Ranting Kayu Jadi Pedang hingga Terangi Jalan yang Gelap 

“Tapi kalau boleh tahu, pertanyaan macam apakah yang Baginda tanyakan,” sambung Abu Nawas lagi. 

“Tadi saya bertanya kepada para ulama di sini, kira-kira Allah sedang apa sekarang, tapi tak ada satupun yang bisa menjawabnya. Apakah kau tahu Allah sedang apa sekarang?” tanya raja.

Mendengar pertanyaan yang aneh itu, sejenak Abu Nawas terdiam.

“Saya bisa menjawab pertanyaan itu, tapi ada syaratnya,” sahut Abu Nawas.

“Apa syaratnya?” tanya Baginda sedikit terkejut.

“Syaratnya adalah saya harus duduk di singgasana Baginda Raja dan Baginda Raja harus duduk di bawah bersama para ulama,” jawab Abu Nawas.

Meski heran dan penuh tanda tanya dengan syarat itu, Raja Harun menuruti permintaan itu karena penasaran dengan jawaban Abu Nawas. Setelah Abu Nawas duduk di singgasana Raja Harun Al-rasyid, Abu Nawas berkata dengan lantang.

“Kalau Baginda ingin tahu, Allah sedang apa sekarang, saksikanlah Allah sedang mengangkat Abu Nawas jadi raja, dan Harun Al-rasyid jadi rakyat biasa.”

Spontan Baginda Raja tertawa mendengar ucapan Abu Nawas diiringi oleh beberapa ulama yang sedang duduk di sampingnya. Jawaban Abu Nawas itu punya makna bahwa apa yang dilakukannya adalah kehendak Allah SWT.

“Kamu memang pintar Abu Nawas, kamu malah memanfaatkan pertanyaan ini untuk bisa duduk di atas singgasanaku. Tapi memang yang kamu katakan itu benar, maka aku pun tak bisa marah kepadamu,” kata Baginda Raja.

Baginda Raja kemudian memberikan hadiah kepada Abu Nawas atas kecerdasannya itu.