INDONESIAONLINE – Pidato Bung Karno terkait pengakuan kemerdekaan Palestina. kembali menyeruak saat Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berziarah ke makamnya di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Rabu (11/10/2023).

“Memori kita mengenang bagaimana teladan perjuangan Bung Karno mengajak seluruh dunia untuk memberikan pengakuan kemerdekaan terhadap Palestina. Hari ini rasanya memori kita dipanggil oleh sang Proklamator untuk memberikan penguatan kemanusiaan, perdamaian dan kemerdekaan sebuah bangsa,” kata Khofifah.

Pernyataan Bung Karno tentang dukungan kemerdekaan kepada Palestina kembali mengemuka belakangan ini seiring tindakan Israel terhadap rakyat Palestina .

“Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” begitu pernyataan Soekarno pada 1962.

Baca Juga  Gubernur Khofifah: 38 Kabupaten/Kota di Jatim Siap Jadi Smart City

Bung Karno adalah tokoh dunia yang selalu konsisten menyuarakan kemerdekaan untuk Palestina. Dukungan Bung Karno untuk Palestina bukan sekedar lewat kata-kata, tapi juga dibuktikan melalui tindakan nyata.

Meskipun Bung Karno belum pernah menjejakkan kaki di tanah Palestina, jejak dukungannya untuk kemerdekaan Palestina telah terpatri dalam catatan sejarah.

Bung Karno adalah tokoh yang benci dengan imperialism. Setelah merdeka, Indonesia di bawah Bung Karno memberikan dukungan penuh kepada rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan dari penjajahan Israel.

Dalam sejarahnya, Indonesia tidak pernah mau mengakui negara Israel yang diproklamasikan oleh David Ben-Gurion pada 14 Mei 1948, karena merampas tanah rakyat Palestina. Itulah sebabnya, sejak zaman Bung Karno Indonesia tak pernah membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Juga  Beri Kontribusi Penting, Gubernur Jatim Ganjar Penghargaan untuk Halal Center UIN Malang

Terkini, konflik Israel dengan Palestina kembali pecah. Hal ini terjadi saat kelompok Hamas yang menguasai Gaza meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu. Hingga Senin (9/10/2023), baru tiga hari, sudah hampir 1.200 orang menjadi korban dengan rincian sekitar 700 orang di Israel dan hampir 500 orang di Gaza (ar/dnv).