INDONESIAONLINE  – Video saat Kepala Bagian (Kabag) Ops Polrestabes Surabaya AKBP Toni Kasmiri membentak Wakil Wali Kota Surabaya Armuji viral di media sosial.

Seperti dilihat dalam unggahan akun Instagram @fakta.suroboyo pada Jumat (11/8/2023),  terlihat AKBP Toni dan Armuji berdebat yang disaksikan sejumlah petugas.

Diketahui keduanya sedang berada di lokasi sebuah objek sengketa yang akan dieksekusi. Lokasinya di Kampung Dukuh Pakis, Kelurahan Dukuh Pakis, Kota Surabaya, pada Rabu (9/8/2023) kemarin.

Pada perdebatan itu, AKBP Toni mempertanyakan kehadiran pria yang akrab disapa Cak Ji itu di lokasi eksekusi. Toni mengaku tersinggung ketika pada pelaksanaan eksekusi, Armuji  datang dengan membawa massa berbaju merah lalu berupaya menghalang-halangi proses eksekusi.

Baca Juga  Susi Air Mengaku Terkejut dengan Penyandraan Captain Philip Mark

“Kenapa menghalangi pemerintah? Kenapa Bapak harus datang ke sini?” ucapnya kepada Cak Ji dengan nada tinggi. “Memprovokasi warga, tidak boleh begitu,” lanjut AKBP Toni.

Sementara, tujuan kehadiran personel Polrestabes Surabaya guna mengamankan proses eksekusi 28 bangunan oleh juru sita Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Armuji sudah membantah tuduhan AKBP Toni itu.  “Kita tidak pernah menghalangi, tidak memprovokasi,” jawabnya.

Pada kesempatan itu, pria yang akrab disapa Cak Ji tersebut menjelaskan alasannya bisa berada di lokasi eksekusi. “Saya memastikan warga ini tadi mau dikemanakan sementara waktu itu,” katanya.

Usai potongan video perdebatan keduanya viral, kedua belah pihak memutuskan untuk berdamai. Toni dan Armuji bertemu di sebuah restoran bilangan Tegalsari, Surabaya, Kamis (10/8). Hadir pula Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce sebagai penengah.

Baca Juga  Identitas Mrs X yang Ditemukan Hanyut di Sungai Brantas Bendosari Terungkap

Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi membenarkan pertemuan itu. Ia menyebut, Armuji dan Toni akhirnya sepakat saling memaafkan.

“Setelah duduk bersama, keduanya membicarakan hal yang terjadi sebelumnya. Keduanya akhirnya sepakat untuk saling memaafkan satu sama lain,” kata Haryoko.

Menurut Haryoko, .momen itu juga digunakan Armuji dan Toni untuk mempererat sinergitas Pemkot Surabaya dengan Polrestabes Surabaya agar menyelesaikan segala permasalahan bersama demi kemajuan Surabaya. “Semua berakhir dengan jabat tangan dan senyum keduanya untuk mengakhiri kesalahpahaman ini,” ucapnya.