INDONESIAONLINE – Musim kemarau panjang membuat ratusan warga Dusun Jerugan, Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo berjalan kaki sejauh 1 kilometer untuk mendapatkan air bersih. Hal itu dikarenakan bantuan air bersih dari pemerintah tidak cukup memenuhi kebutuhan.

Kepala Dusun Jerugan, Abdul Basit mengatakan bantuan air bersih yang diberikan pemerintah Kabupaten Situbondo setiap seminggu sekali hanya mampu memenuhi kebutuhan untuk dua sampai tiga hari saja

“Dalam satu kali pengiriman air bersih bantuan pemerintah daerah setempat khusus di Dusun Jerugan ada dua armada truk tangki masing-masing 5000 liter atau 10000 liter satu kali pengiriman,” kata Kepala Dusun Jerugan Abdul Basit di Situbondo, Jawa Timur, Kamis (5/10/2023).

Sebanyak 10000 liter air bantuan pemerintah daerah itu, lanjut Basit, disalurkan untuk 673 jiwa dan dalam kurun waktu maksimal tiga hari sudah habis, sehingga warga setempat terpaksa berjalan kaki mengambil air ke sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga  Viral, Asi Heroik Masinis KA Brantas Jelang Tabrakan

“Sebenarnya warga kami terbantu dengan bantuan air dari pemerintah daerah meskipun cukup untuk kebutuhan selama tiga hari. Biasanya warga mengambil air ke sumber mata air di desa sebelah (Gunung Putri) naik ke perbukitan sejauh 1 kilometer jika air bantuan pemerintah sudah habis,” ujar Basit.

Dia menjelaskan bahwa sejak memasuki musim kemarau panjang di Dusun Jerugan itu mengalami kekurangan air bersih kebutuhan sehari-hari karena mesin sumur bor bantuan Pemprov Jatim di dusun tersebut rusak.

“Mesin sumur bor di sini sudah rusak sejak tahun 2021 dan sampai dengan saat ini belum diperbaiki,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Sruwi Hartanto mengaku kewalahan mendistribusikan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih karena kekurangan armada truk tangki.

“Kami hanya punya dua armada truk tangki masing-masing 5000 liter, dan tiap harinya petugas bergantian mendistribusikan air ke tujuh dusun kekurangan air bersih,” kata dia.

Baca Juga  Update Kondisi David: Sudah Sadar, Masuk Fase Pemulihan Emosional

Data BPBD Situbondo menyebutkan ada tujuh dusun mengalami kekurangan air bersih akibat sumber mata air mengecil pada musim kemarau tahun ini, yakni Dusun Sokaan Utara (wilayah barat dan timur) Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh, tercatat sebanyak 2.793 jiwa tersebar di enam RT.

Selanjutnya, Dusun Bandusa dan Dusun Polay Taman, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, tercatat ada 800 jiwa tersebar di enam RT mengalami kekurangan air bersih akibat sumber mata air di dua dusun tersebut mulai mengecil.

Di Dusun Sekar Putih dan Dusun Curah Temu, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, tercatat ratusan jiwa juga mengalami kekurangan air bersih karena sumber air di sumur bor berkurang.

Dusun Jerugan, Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, ada 673 jiwa kekurangan air bersih, karena sumur bor bantuan pemerintah di dusun tersebut rusak.