INDONESIAONLINE – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berupaya agar ekonomi masyarakat bisa terus bergairah. Salah satunya dengan mengoptimalkan kampung tematik

Sebab menurutnya, saat ini tingkat kunjungan wisatawan ke Kampung Tematik di Kota Malang sedang lesu. Penasehat Fraksi PKS DPRD Kota Malang Asmualik belum dapat memastikan apa penyebabnya, namun ia memperkirakan kurang inovasi. 

Mengatasi hal tersebut, Asmualik berpendapat seharusnya Pemkot Malang bisa menggandeng perguruan tinggi (PT) yang ada untuk mengembangkan kampung  tematik. 

“Selama ini kalau saya lihat, masih belum ada kerjasama langsung antara kampus dengan kampung tematik. Maksudnya kerjasama yang berkelanjutan, dengan MoU,” ujar Asmualik belum lama ini. 

Padahal menurutnya, hal tersebut menjadi peluang. Apalagi PT dengan berbagai bidang keilmuan yang dimiliki seharusnya bisa turut berkontribusi menggairahkan perekonomian melalui kampung tematik. 

Baca Juga  Terduga Pelaku Begal Payudara di Malang Dini Hari Datangi Kantor Polisi

“Misalnya di kampung warna-warni bisa dikerjasamakan untuk menumbuhkan UMKM-nya. Lalu di Kampung Go Green bisa dikembangkan dari keilmuan teknik lingkungan, begitu juga kampung tematik yang lain,” jelasnya. 

Bahkan tidak menutup kemungkinan juga bisa menjadi persaingan kesuksesan antar kampung tematik. “Misalnya, satu kampus menghandle satu kampung tematik. Kan bisa menjadi persaingan yang bagus,” imbuh Asmualik. 

Dirinya berkeyakinan, skema seperti itu seharusnya bisa dilakukan. Apalagi, keberadaan kampus dengan puluhan ribu mahasiswanya sudah banyak berdampak di Kota Malang. Bahkan menurutnya, juga termasuk berkontribusi dalam menyumbang kemacetan dan bertambahnya jumlah data pengangguran. 

“Sudah jelas, kampus ini kan menyumbang kemacetan, salah satunya. Seharusnya bisa memberi solusi. Setidaknya di aspek lain,” jelas Wakil Ketua DPRD Kota Malang ini.

Sementara soal jumlah pengangguran, berdasarkan informasi yang ia terima dari banyak pemberitaan, 2022 lalu tak kurang dari 10.000 lulusan kampus di Kota Malang masih menganggur. Hal ini pun menurutnya juga perlu disikapi dengan serius oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Setidaknya memastikan apakah jumlah tersebut semuanya merupakan warga Kota Malang atau tidak. 

Baca Juga  Di Tengah Wabah PMK, Menteri Agama Yaqut Imbau Warga Tak Perlu Paksakan Berkurban

“Selanjutnya, Pemkot Malang juga perlu menyiapkan langkah antisipasi. Jika memang warga Kota Malang yang masih menganggur, itu seperti apa langkahnya,” jelasnya. 

Untuk itu, kerjasama dengan pihak kampus yang berkelanjutan menurutnya bisa menjadi salah satu solusi. Setidaknya bisa memunculkan para pelaku-pelaku ekonomi kreatif. 

“Jumlah (pengangguran) sebanyak itu perlu dipastikan. Bisa saja mereka memang tidak bekerja di sebuah perusahaan, tapi ternyata sudah berpenghasilan sebagai pelaku ekonomi kreatif. Jualan online misalnya, atau yang lain,” pungkasnya.