INDONESIAONLINE –  Masuk angin dan kerokan. Hingga saat ini, kerokan masih kerap menjadi cara yang disebut paling dianggap efektif untuk mengatasi masuk angin.

Biasanya pengobatan tradisional ini dilakukan menggunakan benda dengan sisi tumpul seperti koin serta minyak angin.

Kebanyakan kerokan dilakukan pada bagian tubuh dengan permukaan yang lebar. Contohnya punggung.

Lantas apa sebenarnya masuk angin? Menurut dokter dan pengusaha berkebangsaan Indonesia, dr Tirta Mandira Hudhi atau yang dikenal dr Tirta, anggapan orang soal masuk angin disebebkan oleh angin yang masuk ke pori-pori kulit itu adalah mitos.

“Masuk angin bukan disebabkan oleh angin yg masuk ke pori-pori kulit  atau pusar. Mitos itu,” cuit dr. Tirta melalui akun Twitter-nya @tirta_cipeng.

Menurut dia, masuk angin merupakan istilah yang dikenal oleh orang awam ketika kondisi tubuh sedang tidak enak badan, seperti pusing, mual, demam, atau  hidung tersumbat. Dalam dunia medis, gangguan kesehatan yang memiliki gejala ini bisa diindikasikan menderita dua penyakit. Yakni common cold dan dispepsia.

Baca Juga  Tingkatkan Layanan, BPJS Kesehatan Jalin Kerjasama dengan Kepolisian, Jasa Raharja dan Rumah Sakit

Lebih lanjut, dr Tirta menjelaskan  common cold adalah gejala awal ketika tubuh terinfeksi virus dan bakteri. Tandanya adalah demam, pegel seluruh tubuh, dan gangguan pencernaan.

Kemudian dispepsia adalah produksi asam lambung berlebihan. Sehingga menyebabkan rasa kembung, sebah, dan akhirnya sendawa terus-menerus.

Lebih gamblang, dr Tirta menegaskan saat orang kerokan itu lega, maka sebenarnya itu hanya meredakan gejala pegal linunya.

“Ketika orang kerokan lega, itu hanya meredakan gejala pegal linunya karena kerokan meningkatan aliran darah ke pembuluh darah kapiler,” cuitnya.

Padahal dr Tirta menyebutkan, jika kerokan terlalu kencang, bisa menyebabkan radang pada kulit alias lecet-lecet.  “Misal, saya motoran malam-malam, besoknya masuk angin. Itu bukan salah angin malah, tapi daya tahan tubuhmu buruk,” tandasnya.

Baca Juga  WHO Larang Penggunaan Vape Beraroma di Semua Negara

“Ketika di luar kan banyak virus dan bakteri, eh kehirup deh. Virus influenza yang variannya banyak banget. Kalau daya tahan tubuh bagus, ya aman. Ya jadi salahin imunmu sendiri,” pungkas dr Tirta.

Demikian penjelasan singkat tentang masuk angin. Jadi jika merasa tanda-tanda masuk angin datang, maka lebih baik untuk mengobati keluhannya. Misal demam obati dengan paracetamol atau bisa minum vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh. (bn/hel)