INDONESIAONLINE – Tsutomu Yamaguchi, seorang pria Jepang yang terkenal sebagai satu-satunya orang yang secara resmi diakui selamat dari dua bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, meninggal dunia pada 4 Januari 2024 di usia 93 tahun.

Kisahnya dimulai 6 Agustus 1945. Yamaguchi saat itu berusia 29 tahun, sedang dalam perjalanan dinas ke Hiroshima.

Saat bom atom “Little Boy” dijatuhkan, dia sedang berada di stasiun kereta api, sekitar 3 kilometer dari ground zero. Ledakan dahsyat itu menyebabkan luka bakar parah di punggungnya dan membuatnya pingsan.

Meskipun mengalami luka serius, Yamaguchi berhasil selamat dan kembali ke Nagasaki keesokan harinya. Dia tidak mengetahui tragedi yang menimpa Hiroshima karena komunikasi terputus.

Baca Juga  Mengenal Papeda, Warisan Budaya Indonesia yang Tampil di Google Doodle Hari Ini

Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom “Fat Man” dijatuhkan di Nagasaki. Yamaguchi, yang berada di rumah sakit untuk mengobati luka bakarnya, kembali mengalami kengerian bom atom. Kali ini, dia berjarak sekitar 3 kilometer dari ground zero.

Secara ajaib, Yamaguchi selamat dari ledakan kedua dan kembali pulih dari lukanya. Dia menikah dan memiliki dua anak.

Dia memilih untuk tidak mempublikasikan kisahnya selama beberapa dekade, tetapi akhirnya memutuskan untuk berbagi pengalamannya agar dunia tahu tentang kengerian bom atom dan pentingnya perdamaian.

Pengakuan dan Penghargaan

Pada tahun 2009, pemerintah Jepang secara resmi mengakui Yamaguchi sebagai hibakusha, atau korban bom atom. Dia menerima banyak penghargaan atas keberanian dan dedikasinya untuk menyebarkan pesan perdamaian, termasuk Penghargaan Perdamaian Hiroshima Nagasaki pada tahun 2010.

Baca Juga  Sejarah Logo Google dari Zaman ke Zaman

Kisah Tsutomu Yamaguchi merupakan bukti nyata dari ketahanan manusia dan kekuatan untuk hidup. Keberaniannya untuk berbagi pengalamannya menjadi pengingat penting tentang bahaya perang dan pentingnya perdamaian dunia.