INDONESIAONLINE – Nabi Isa As akan turun ke Bumi pada akhir zaman ketika Dajjal muncul menguasai Bumi dengan tipu dayanya yang menyesatkan. Namun, Dajjal tidak akan bertahan lama karena Allah SWT memerintahkan Nabi Isa untuk membunuhnya.

Lantas seperti apa ciri fisik Nabi Isa? Apa yang akan Nabi Isa lakukan? Mengutip penafsiran penulis dan pendiri Faktabahasa Erlangga Greschinov melalui akun Twitter-nya yang diambil dari pandangan eskatologi Islam, berdasarkan dalil hadis-hadis sahih, Nabi Isa diutus kepada Bani Israil.

Dia dilahirkan oleh Maryam tanpa bapak. Penciptaannya seperti Allah menciptakan Nabi Adam.

“Penciptaan Isa di sisi Allah ialah seperti penciptaan Adam. Dia menciptakan (Adam) dari tanah, kemudian Dia berfirman ‘kun’ maka jadilah dia. (3:59)”

Cara Allah menciptakan Adam juga dijelaskan dalam Surat al-Anbiya ayat 91: “Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, kemudian kami tiupkan ke rahimnya dari ruh kami dan kami jadikan dia dan anaknya tanda kebesaran Allah bagi semesta alam.”

Nabi Isa ialah hamba Allah dan rasul-Nya. Dia diingkari oleh Bani Israil. Mereka kemudian mencoba membunuh dan menyalibnya. Tetapi Allah menyelamatkan Isa dari rencana jahat itu dan mengangkatnya ke langit. Kemudian dia akan turun di akhir zaman untuk membunuh Dajjal.

Sejak kelahiran Isa, kaum Bani Israil menyebarkan keraguan dan tuduhan tentang jati dirinya. Meskipun dia (Isa) berbicara kepada mereka saat masih di ayunan dan membawakan berbagai mukjizat, mereka tetap menuduh ibunya, Maryam, si perawan suci, telah melakukan zina.

Bagaimana ciri-ciri fisik Nabi Isa? Dalam hadis Isra Mi’raj, Nabi SAW bersabda, “Aku melihat Isa, Musa, dan Ibrahim. Isa berkulit merah, berambut keriting, dan dadanya bidang.” (HR Bukhari).

Dalam riwayat lain disebutkan, “Ukuran badannya sedang, tidak pendek ataupun tinggi dan kulitnya merah seakan-akan dia baru keluar kamar mandi.” (HR Bukhari).

Di riwayat lain juga disebutkan, Nabi bersabda, “Aku melihat Isa bin Maryam sedang salat. Orang yang paling mirip dengannya ialah Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi”. (HR Muslim)

Rasulullah juga pernah bermimpi melihat Nabi Isa. “Suatu malam aku bermimpi di dekat Kakbah. Aku melihat seseorang dengan kulit cokelat yang sangat menarik. Kuncir rambutnya bagus dan disisir rapi. Rambutnya meneteskan air. Dia bersandar pada 2 orang saat berthawaf di Kakbah. Aku bertanya, ‘Siapa orang itu?’, kemudian ada yg menjawab, ‘Dia adalah al-Masih bin Maryam’.”

Baca Juga  99 Masjid Lakukan Pemotongan Hewan Kurban saat Idul Adha di Kota Batu, 78 Masjid Pilih Absen

Dari ciri-ciri pada hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa fisik Nabi Isa ialah: berkulit cokelat kemerah-merahan, posturnya sedang, dadanya lebar, rambutnya terurai, kuncir rambutnya rapi.

Kebenaran turunnya Nabi Isa di akhir zaman sudah dijelaskan dalam hadis-hadis sahih dan mutawatir. Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Wajib beriman bawah al-Masih Dajjal akan turun dan di antara kedua matanya tertulis kafir, juga turunnya Isa untuk membunuh Dajjal di Bab Lud”.

Abu al Hasan al-Asy’ari berkata, “Mengimani Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul, apa yang diturunkan oleh Allah, apa yang disampaikan Nabi SAW… Mereka tak menolak satu pun perkara itu dan membenarkan keluarnya Dajjal dan Isa akan membunuhnya.”

Lantas kapan Nabi Isa akan muncul? Menurut penjelasan Erlangga, setelah keluarnya Dajjal dan peperangannya dengan orang-orang Muslim yang dipimpin oleh al-Mahdi al-Muntazhar, Al-Quds telah ditaklukkan oleh orang Muslim dan Dajjal berusaha merebut kota itu.

Namun dia (Dajjal) tak mampu. Dajjal terus memerangi orang Muslim hingga sepertiga di antara mereka gugur dan kondisi mereka sangat mengkhawatirkan.

Pada situasi demikian, pada hari ke-40 setelah Dajjal muncul, dengan izin Allah, Nabi Isa turun di antara orang Muslim, pada waktu salat Subuh, waktu iqamat, di suatu tempat bernama Menara Putih, sebelah timur Damaskus.

Saat iqamat salat Subuh dikumandangkan, orang Muslim telah berbaris di belakang Imam Mahdi untuk melaksanakan salat. Mereka berbaiat untuk menyerang Dajjal terakhir kalinya: menang atau syahid.

Malam itu gelap sekali sampa-sampai mereka tak mampu melihat tangan mereka sendiri. Saat itulah Ibnu Maryam turun. Ketika tiba-tiba di hadapan mereka muncul seorang laki-laki dengan baji besi, mereka bertanya, “Siapa kamu?”.

Dia menjawab, “Aku adalah hamba dan kalimat Allah, Isa”.

Baca Juga  Orang Pertama yang Masuk ke Surga, Siapakah ?

“Kemenangan telah datang! Wahai saudaraku, telah tiba pertolongan Allah, kabar yg diberitahukan Rasulullah SAW kepada kita telah datang. Isa bin Maryam telah datang.”

Isa datang di saat kondisi mereka begitu memprihatinkan. Lantas Al-Mahdi berkata padanya, “Wahai ruh Allah, silakan Anda maju untuk mengimami salat.”, Isa menjawab, “Engkaulah yang menjadi imam karena salat ini telah di-iqamatkan untukmu. Pemimpin kalian adalah dari kalangan kalian sendiri sebab Allah telah memuliakan umat ini.”

Isa kemudian salat di belakang al-Mahdi. Setelah salat subuh selesai, Isa berdiri di atas gunung, sedangkan Dajjal di bawahnya. Isa menyeru orang-orang Muslim, “Wahai manusia, apa yang menghalangi kalian menyerang pendusta (Dajjal) itu?”. Mereka menjawab, “Orang itu adalah jin”.

Al-Masih bersama al-Mahdi dan beserta orang-orang Muslim bergerak menyerang Dajjal hingga dia mundur dan melarikan diri. Namun, Isa dapat menyusulnya ke Bab Lud. Di sana ia menikam Dajjal dan mengangkat tombaknya tinggi-tinggi agar semua orang dapat melihat darah Dajjal.

“Wahai manusia! Si pemimpin perdamaian, raja jagoan, penguasa dunia telah mati. Dajjal telah mati”. Para pengikut Dajjal tercerai berai dan berhasil dikalahkan orang-orang Muslim. Itulah akhir dari kisah fitnah Dajjal, setelah itu Bumi mengalami masa keemasan dan keberkahan.

Lantas berapa lama Isa hidup pasca-matinya Dajjal? Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Isa hidup selama 7 tahun. Namun ada yang mengatakan dia hidup 40 tahun.

Nabi bersabda, “Kemudian manusia berada dalam kedamaian selama tujuh tahun. Allah lalu mengirimkan angin dingin dari Syam dan setiap orang di Bumi yang ada setitik kebaikan atau iman, dia akan meninggal.” (Hr. Muslim)

Nabi SAW juga bersabda, “Isa tinggal di Bumi selama 40 tahun, setelah itu dia meninggal dan jenazahnya disalati oleh orang-orang Muslim.” (HR Ahmad).

Para ulama kemudian mengompromikan kedua riwayat itu. Tujuh tahun terakhir ditambahkan ke umurnya terdahulu sebelum diangkat ke langit (pada waktu itu usia Isa 33 tahun), Sehingga dimungkinkan total masa hidupnya di Bumi ialah 40 tahun.(bn/hel)