INDONESIAONLINE – Nasib nahas dialami Kuncup (nama samaran)siswi usia 15 tahun di Jember. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, Kuncup jadi korban pencabulan hingga hamil 8 bulan.

Tak berhenti di situ, Kuncup juga diduga mendapat intimidasi dari sejumlah pihak. Bahkan, intimidasi juga datang dari oknum perangkat desa yang meminta keluarga korban untuk mencabut laporannya di kepolisian.

Seperti diketahui, Kuncup merupakan korban pencabulan tetangganya sendiri berinisial SUP (28). Akibat perilakunya Kuncup pun hamil 8 bulan.

Peristiwa ini pun akhirnya mendapatkan perhatian khusus Bupati Jember Hendy Siswanto. Hendy mengunjungi rumah korban yang berukuran 5 x 8 meter dan berdinding anyaman bambu ini.

Hendy didampingi sejumlah OPD, diantaranya DP3AKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan,  Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana), Dinas Sosial, Dinas Infokom,  Dinas Kesehatan dan juga Muspika Ledokombo.

Baca Juga  Stasiun Madiun Hadirkan Layanan Tes PCR, Segini Tarif dan Persyaratannya

Bupati Jember mengkritisi sikap beberapa pihak yang malah membuat korban semakin terpuruk.

“Saya meminta, agar masyarakat tidak mengucilkan dan ikut menjaganya dengan tidak menambah bebannya. Orang tua dan tetangga harus menjaga korban dan janin yang saat ini dikandungnya. Janin itu tidak berdosa, tugas kita semua untuk menjaganya. Apa yang dialami korban juga bukan kehendak korban,” ucap Hendy.

Ia juga mengatakan korban adalah anak yang pintar dan berprestasi di sekolahnya. Ia pun meminta kepada pihak sekolah untuk memberikan kesempatan melanjutkan sekolah.Selama korban mengandung agar tetap didampingi dengan mendatangkan guru kunjung.

“Korban anak yang cerdas. Jangan sampai masa depannya hancur, terutama pendidikannya hanya karena kasus ini. Korban harus tetap diberi kesempatan untuk sekolah, bahkan  sampai SMA maupun kuliah,” ujarnya.

Baca Juga  Bupati Jember: Mari Bumikan Pancasila

Terkait adanya intimidasi yang diduga dari oknum perangkat desa, Hendy akan segera mengumpulkan seluruh kepala desa di wilayahnya.

“Nanti akan kami sampaikan ke seluruh kepala desa. Bila ada warganya yang terkena musibah seperti yang dialami Kuncup, kades harus hadir untuk memberikan perlindungan,” pungkas Hendy (mam/dnv).