Beranda

Kota Malang Hadapi Ancaman Sampah, DLH Desak Penambahan Armada

Kota Malang Hadapi Ancaman Sampah, DLH Desak Penambahan Armada
Petugas DLH Kota Malang mengangkut sampah ke truk untuk dibuang di TPA Supit Urang. (foto: ist)

INDONESIAONLINE – Tumpukan sampah yang terlihat di sejumlah titik di Kota Malang sebagian besar disebabkan  keterbatasan armada pengangkut. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mengakui kondisi tersebut memaksa mereka mengajukan penambahan dua unit truk sampah baru dengan total anggaran sekitar Rp 1,6 miliar.

Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Malang Roni Kuncoro menjelaskan bahwa pihaknya membutuhkan satu unit dump truck dan satu unit armroll guna mempercepat distribusi sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) ke Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Supit Urang.

Menurut Roni, DLH mengusulkan penambahan dua armada agar proses pengangkutan bisa lebih efisien. Apalagi, saat ini beberapa TPS terpaksa digabung karena jumlah truk yang terbatas.

Minimnya jumlah armada menyebabkan beberapa wilayah harus berbagi kendaraan. Contohnya, TPS di Kecamatan Blimbing digabung dengan TPS Joyogrand. Sementara pengangkutan sampah dari TPS Ketawanggede dilakukan bersamaan dengan sampah dari Kecamatan Sukun.

Kondisi ini berdampak langsung pada frekuensi pengangkutan yang hanya bisa dilakukan sekali dalam sehari. “Pengangkutan idealnya dilakukan dua kali,” ucap Roni.

Tak hanya kekurangan kendaraan baru. DLH juga menghadapi tantangan perawatan terhadap 45 unit truk sampah yang terdiri dari berbagai jenis, seperti compactor, dump truck, dan armroll. Selain itu, terdapat 29 kendaraan roda tiga, 1 bus toilet, dan 7 unit mobil pikap yang juga memerlukan pemeliharaan rutin.

Dengan volume sampah harian Kota Malang yang mencapai antara 700 hingga 1.000 ton, ketersediaan armada dalam kondisi prima menjadi sangat penting. Jika tidak segera diatasi, persoalan ini berisiko menimbulkan krisis pengelolaan sampah dalam waktu dekat. (has/hel)

 

Exit mobile version