INDONESIAONLINE – Revitalisasi Alun-Alun Merdeka Kota Malang hingga kini belum juga dimulai meski perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemkot Malang dan Bank Jatim sudah diperbarui hampir sebulan lalu.
Kondisi tersebut akhirnya mendapat perhatian khusus dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang. Pelaksana Harian (Plh) Kepala DLH Kota Malang Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang membenarkan adanya perpanjangan kerja sama tersebut seiring pergantian pimpinan di Bank Jatim.
“PKS sebelumnya sudah berakhir, sehingga dilakukan penandatanganan ulang. Proses ini juga didampingi kejaksaan tinggi. Bahkan sejumlah pasal telah direvisi sesuai masukan mereka,” terang Raymond.
Ia menyebutkan, pemenang tender dengan nilai sekitar Rp 5 miliar sudah ditentukan. Saat ini hanya tinggal menunggu pelaksanaan setelah dilakukan pengecekan lapangan bersama tim dari Surabaya.
“Pekan depan dijadwalkan ada peninjauan lokasi untuk menentukan titik pembangunan,” tambahnya.
Revitalisasi tersebut akan meliputi beberapa titik penting, mulai dari air mancur, ruang bermain anak, hingga penerangan jalan umum (PJU). Namun, detail teknisnya masih menunggu dokumen resmi dari pihak Bank Jatim.
“Untuk PJU, saya masih menunggu perencanaan mereka. Saat survei nanti, saya juga akan meminta dokumen DED (detail engineering design),” ucap dia.
Terkait akses publik, Raymond belum bisa memastikan apakah kawasan alun-alun akan ditutup seluruhnya atau hanya sebagian selama pengerjaan. Ia berharap awal September proyek sudah benar-benar berjalan.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso menegaskan revitalisasi Alun-Alun Merdeka harus segera dimulai.
“Minimal ada progres pada Agustus hingga Oktober. Targetnya, pekerjaan bisa rampung dalam waktu sekitar 3,5 bulan sehingga masyarakat dapat menikmati wajah baru alun-alun sebelum pergantian tahun,” ujar Erik.
Menurut Erik, desain yang disiapkan tetap memperhatikan nilai sejarah dan aspek cagar budaya yang melekat pada ikon kota tersebut. (hsa/hel)