INDONESIAONLINE – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang menggelar Rembuk Ekonomi Kreatif ke-4 di Ijen Suites Resort & Convention Malang. Acara ini menjadi momen penting bagi pemerintah dan para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk mempersiapkan Kota Malang menuju Kota Kreatif Dunia 2025 di bawah naungan UNESCO.
Sebagai salah satu dari dua kota di Indonesia yang telah terpilih menjadi anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN) di bidang seni media, Kota Malang memiliki peluang besar untuk meraih pengakuan di tingkat dunia. Rembuk Kreatif ke-4 ini dihadiri oleh 150 peserta dari berbagai sektor, termasuk perangkat daerah, akademisi, dan pelaku 17 subsektor ekonomi kreatif.
Dalam acara ini, para peserta diajak berdiskusi bersama narasumber terkemuka, seperti tim panitia seleksi nasional (panselnas) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hari Waluyo (Wakil Ketua Komite Ekraf), Vicky Arief (Brand Developer Founder Utero Indonesia), dan Dadik Wahyu Chang.
Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu, menekankan pentingnya kolaborasi untuk mempersiapkan Kota Malang menuju Kota Kreatif Dunia 2025. “Persyaratan untuk meraih pengakuan di tingkat dunia sangat ketat, bahkan untuk masuk ke dalam dua nominasi tingkat nasional saja sudah sulit,” ujar Dwi.
Bappeda Kota Malang mengajak para pegiat ekraf untuk saling bersinergi dan memberikan masukan dalam proses penyusunan dossier yang akan diajukan ke UNESCO. Tim Panselnas, Hari Waluyo, menegaskan bahwa Kota Malang saat ini mewakili Indonesia di kancah internasional. “Semangat untuk memperjuangkan nama Indonesia di dunia melalui UNESCO sangat penting,” tegas Hari.
Potensi seni media di Kota Malang dinilai sangat luar biasa. Dengan sinergitas yang kuat, diharapkan Kota Malang dapat membawa nama Indonesia ke dunia. “Semua pihak harus terlibat untuk memastikan bahwa semua aspek dalam dossier terpenuhi,” tambah Hari.
Jika Kota Malang berhasil menjadi Kota Kreatif Dunia, hal ini akan berdampak positif terhadap masyarakat Kota Malang, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan. Persiapan untuk memenuhi persyaratan UNESCO, termasuk kelengkapan dan sarana prasarana, akan terus dilakukan. Kota Malang terus berupaya untuk memperkuat posisinya sebagai Kota Kreatif dan mengembangkan 17 subsektor ekonomi kreatif dalam proses menuju Kota Kreatif Dunia (ir/dnv).