INDONESIAONLINE – Jajaran Satreskrim Polres Malang berhasil mengungkap kronologi peristiwa perampokan yang berujung pada penganiayaan hingga pembunuhan di Dusun Krajan, RT. 03/RW. 05, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Peristiwa tragis ini merenggut nyawa seorang penyandang disabilitas tuna netra bernama Sri Agus Iswanto (60) akibat luka tusukan pisau. Kakaknya, Esther Sri Purwaningsih (69), juga mengalami luka lebam di wajah dan kepala.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menjelaskan, peristiwa perampokan tersebut terjadi pada Jumat (22/3/2024) sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu, masyarakat di sekitar TKP sedang menunaikan ibadah salat Isya’ dan tarawih, sehingga kampung dengan jalan yang relatif kecil itu dalam kondisi sepi.

Baca Juga  Rombongan Pesilat Keroyok Warga di Jombang, 7 Orang Diamankan

Kedua korban yang beragama Kristen tidak menunaikan salat dan berada di dalam rumah.

Berdasarkan keterangan saksi Ignatius Febri Putra Bintara (24), sekitar pukul 19.13 WIB, ia melihat dua orang tak dikenal berboncengan sepeda motor melintas di jalan kampung tersebut.

“Satu orang yang dibonceng menggunakan jaket abu-abu dengan kepala ditutup topi jaket sempat bertatapan dengan saya, lalu mengalihkan pandangan,” ungkap Ignatius.

Saksi lain, Azizah (31), mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah Esther atau Bu Pur sekitar pukul 19.30 WIB.

“Suara itu dari Bu Pur yang sudah berada di pojok pagar rumahnya. Dia bilang dipukuli orang tak dikenal,” ujar Gandha.

Azizah kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT. 03, Arif. Bersama Ani (36), istri Ketua RT, dan Antonius Yuneliel, mereka mendatangi rumah korban.

Baca Juga  Perampokan di Pakis Malang, Pria Disabilitas Dibunuh

Saat para saksi datang, Esther masih berada di pojok pagar rumah. Ia kemudian mengatakan bahwa adiknya, Sri Agus Iswanto, membutuhkan pertolongan di kamar belakang.

Ani dan Yunel kemudian mengecek kamar belakang, namun mendapati Sri Agus Iswanto sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan pisau tertancap di leher bagian belakang.

“Saat ini kami sedang melakukan penyidikan intensif. Mudah-mudahan segera terungkap. Untuk jumlah pelaku masih dilakukan pendalaman,” pungkas Gandha (to/dnv).