INDONESIAONLINE – Banyak orang mengharapkan hasil yang positif berupa penurunan berat badan atau setidaknya menjaga bentuk tubuh ideal ketika menjalani program diet dan gaya hidup sehat.
Namun, tidak jarang beberapa orang justru mendapati tubuh mereka tampak lebih gemuk meskipun pola diet dan gaya hidup mereka tidak berubah. Fenomena ini sering menimbulkan kebingungan dan frustrasi.
Menurut dokter Prama Aditya B Med Sc MKes Aifo, seorang dokter umum sekaligus konsultan gaya hidup sehat, hal ini bisa saja terjadi akibat faktor psikologis, khususnya stres. Dalam penjelasannya, ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengalami kondisi ini meskipun diet dan rutinitas olahraganya tetap sama.
“Jadi, pas reels sebelumnya, itu kelihatannya pipiku mendadak chubby. Padahal dietku sama, aku dietnya masih low carbo, masih olahraga, tidurnya masih bener, tapi pipiku mengembang,” ungkap dr Prama, dikutip dari Instagramnya @pramaaditya, Selasa (1/10).
Prama mengidentifikasi bahwa penyebab utama dari perubahan bentuk tubuh yang mendadak ini adalah stres. Menurut dia, stres memiliki dampak yang signifikan terhadap kondisi fisik, termasuk perubahan pada berat dan bentuk tubuh. Stres juga memengaruhi cara tubuh menyimpan air, yang bisa menyebabkan pembengkakan atau bloating.
Saat tubuh mengalami stres, kata Prama, terjadi penumpukan cairan yang berlebih dalam tubuh. Kondisi ini dikenal sebagai water retention atau retensi cairan. Prama menjelaskan bahwa retensi cairan ini terjadi karena perubahan pada sel-sel tubuh saat stres.
“Kalau lagi stres, badan itu bakal ngiket air. Jadi, bahasanya kayak cairan di dalam sel tubuh itu ketarik keluar, tapi ketahan sama kulit. Makanya bentukan jadi bloating,” ujarnya.
Solusi untuk mengatasi perubahan bentuk tubuh akibat stres ini, menurut Prama, adalah dengan mengelola stres secara efektif. Setelah stres dapat dikendalikan, tubuh akan kembali normal dan bloating pun akan hilang. “Bisa jadi kurusan dalam waktu secepatnya, setelah bisa ngeberesin stres,” ungkap dia.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan emosional dan mengelola stres dengan baik. Konsultasi dengan psikolog dan menerapkan regulasi emosional dapat menjadi cara efektif untuk menangani stres yang berlebihan.
“Makanya saya kalau ingatkan ke pasien, emosional regulation atau konsultasi ke psikolog itu penting, supaya kita bisa meng-handle stresnya. Jangan sampai stresnya berdampak negatif ke tubuh kita,” tambahnya.
Dengan demikian, jika kamu mengalami perubahan tubuh yang mendadak gemuk meskipun menjalani diet dan olahraga yang sama, kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh stres. Mengelola stres dengan baik tidak hanya penting untuk kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik.
Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara gaya hidup sehat dan manajemen stres adalah kunci untuk mencapai hasil yang optimal dalam program diet dan kesehatan. (bin/hel)