INDONESIAONLINE – Serah terima Pasar Sumedang, Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang diperkirakan bakal mundur. Hal tersebut karena ada sejumlah pekerjaan rumah yang masih harus dituntaskan. Dimana sebelumnya, pasar tersebut sebenarnya diserahterimakan pada Juni 2022 lalu. 

Saat ini, bangunan baru Pasar Sumedang masih dalam kewenangan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang sebagai pelaksana kegiatan. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi mengatakan, sebelum diserahterimakan, akan dilakukan penataan sesuai dengan Perbub yang baru. 

“Dimaksimalkan Bulan Juli segera dilakukan penataan sesuai dengan Perbup baru. Selanjutnya DPKPCK akan melengkapi sarpras penunjang Pasar Sumedang,” ujar Mahila. 

Perbup terbaru tersebut sebelumnya telah dirampungkan pada 17 Juni 2022 lalu. Dan telah ditandatangani pada 13 Juli 2022 lalu. Saat ini pihaknya masih mengupayakan mediasi untuk langkah-langkah yang akan ditempuh. Ia sendiri berharap pada akhir Juli mendatang semuanya sudah tertata. 

Baca Juga  Prabowo Tak Akan Mundur dari Kabinet seperti Mahfud MD

Sebelumnya, pasar tersebut direncanakan dapat beroperasi pada Juni 2022 lalu. Namun sempat tertunda karena ada masalah luasan lapak pedagang dan sarpras. Hal tersebut lantas membuat Pemkab Malang mengkaji Perbup untuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Selama pembangunan sejak tahun 2017, pedagang yang biasa berjualan di Pasar Sumedang hingga kini masih menempati tempat relokasi yang tidak jauh dari lokasi pembangunan. Yakni bekas tanah terminal yang tak terpakai, sembari menghuni tempat relokasi dan terus menanti kejelasan.

Hal tersebut ternyata juga sempat membuat kecewa para pedagang yang menempati tempat relokasi. Bahkan informasinya, salah satu alasan molornya relokasi tersebut adalah karena ada sejumlah pedagang yang kecewa berkurangnya ukuran lapak yang akan ditempati di bangunan baru. 

Baca Juga  Pertama Kali di Indonesia, Pemkab Malang Mulai Jalankan Pemerintahan Digital

“Kalau selama ini banyak yang merasa kecewa, terutama masalah pemotongan ukuran bedak. Ditambah data yang tidak sesuai dengan jumlah sebelumnya,” ujar salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya, IW.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada sekitar 100 lebih pedagang yang kecewa karena ukuran lapak yang bakal ditempati mengecil. Bahkan pedagang ini merasa dirugikan. 

Sementara itu, juga masih ada beberapa pembangunan yang akan dilanjutkan. Yakni pembangunan lahan parkir dan pemasangan pagar. Rencananya, pembangunan tersebut akan mulai dilakukan secara berangsur dipindahnya pedagang untuk menempati bangunan baru.